Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan Initial Public Offering (IPO). Menurutnya, dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan BUMN akan lebih transparan.
Hal ini juga menjadi komitmen pemerintah untuk mendorong iklim investasi di pasar modal. Sayangnya, Jokowi masih belum menyebutkan nama-nama BUMN yang disiapkan untuk melantai di BEI.
"IPO BUMN ini menjadi salah satu hal yang dibicarakan dengan BEI tadi. Kalau sudah masuk bursa, semuanya jadi lebih transparan. Ini sedang disiapkan," ujar Jokowi di sela kunjungannya ke BEI, Selasa (7/4).
Ito Warsito, Direktur Utama BEI mengatakan, di antara 507 emiten yang tercatat di BEI, hanya ada 20 BUMN yang terdaftar sebagai emiten. "Memang ada kontribusi bagus dari emiten BUMN ke kapitalisasi pasar, tetapi itu masih kecil. Pemerintah kan juga ingin pasar modal kita menjadi yang terbesar. Makanya, setahun atau dua tahun lagi mungkin ada BUMN yang IPO," imbuhnya.
Di tahun ini, baru ada beberapa anak usaha BUMN yang mempersiapkan diri untuk IPO, misalnya saja, PT PP Properti, anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News