Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) membagikan dividen tunai Rp52.941.117.000 alias Rp 52,94 miliar dari buku tahun 2024.
Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Buku Tahun 2024 hari Ini, Senin (23/6).
Asal tahu saja, DGWG mengantongi laba bersih Rp 178,68 miliar di tahun 2024. Raihan itu naik 1.072,78% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 15,23 miliar pada tahun 2023.
Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa sebagian laba disisihkan sebagai dana cadangan sebesar Rp 5 miliar, serta sisanya sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.
Direktur Utama DGWG, David Yaory mengatakan, dividen yang dibagikan perseroan bukan sekadar pengembalian keuntungan, melainkan cerminan dari strategi pertumbuhan yang terencana dan dieksekusi dengan baik.
Baca Juga: Sumber Sinar Makmur (IOTF) Absen Bagi Dividen Tahun Buku 2024, Ini Alasannya
"Kami berhasil mencapai pertumbuhan laba yang signifikan sembari tetap mempertahankan komitmen kuat untuk mengapresiasi loyalitas pemegang saham. Ini menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk tumbuh sekaligus memberikan imbal hasil yang menarik." ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (23/6).
Selain RUPST Tahun 2024, DGWG juga menggelar RUPS Luar Biasa. Dalam RUPS Luar Biasa, DGWG memperoleh persetujuan pemegang saham untuk menjalankan kegiatan usaha Industri Bahan Baku Pemberantasan Hama (Bahan Aktif) dengan kode KBLI 20211 yang sebelumnya telah tercantum di Anggaran Dasar namun belum dijalankan.
Perseroan juga memperoleh persetujuan dari pemegang saham atas penambahan kegiatan usaha Industri Bahan Baku Pemberantasan Hama (Bahan Aktif) dengan kode KBLI 20211 untuk ditambahkan pada anak usahanya, PT Dharma Guna Wibawa.
“Penambahan ini sejalan dengan akan segera dioperasikannya pabrik karbamasi perseroan,” paparnya.
Menurut David, keputusan strategis DGWG ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional yang menjadi isu krusial. Yang mana, pemerintah telah mengalokasikan anggaran signifikan, mencapai Rp139,4 triliun pada tahun 2025, untuk memperkuat sektor ini.
Di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas global, peningkatan produktivitas pertanian melalui ketersediaan dan keterjangkauan produk agro input menjadi sangat penting.
Dengan mengembangkan bahan baku pemberantasan hama, pupuk dan alat-alat pertanian, DGWG secara tidak langsung berkontribusi dalam menjaga ketersediaan pasokan produk suplai pertanian.
“Sekaligus juga membantu mengatasi isu prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan akibat produktivitas yang terganggu oleh hambatan pasokan produk suplai pertanian,” paparnya.
David menegaskan, keputusan dalam RUPS Luar Biasa itu akan menjadi katalisator pertumbuhan jangka panjang. Sebab, keputusan itu diakui menjadi langkah penting yang akan mendorong potensi pertumbuhan revenue dan profitabilitas DGWG di masa mendatang secara eksponensif.
"Ekspansi ke sektor hulu ini akan memperkuat rantai pasok kami, mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, dan membuka peluang pasar baru yang sangat menjanjikan," ungkapnya.
Baca Juga: Cum Date Hari Ini (23/6), Yield Dividen Saham Ini 6x Bunga Deposito BCA
Selanjutnya: BSI Genjot Ekosistem Halal dan Layanan Bullion Bank Lewat BSI International Expo 2025
Menarik Dibaca: Jumlah AUM Naik 39%, DBS Treasures Bidik Nasabah Kaya Dengan Produk User Friendly
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News