Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mulai mencari alternatif pendanaan baru untuk ekspansi tahun ini ini. Rencananya, DOID bakal mencari pinjaman luar negeri, sebesar US$ 50 juta hingga US$ 100 juta.
Seluruh pinjaman itu akan digunakan untuk menutup kebutuhan belanja modal atawa capital expenditure (capex) DOID. Tahun ini, perusahaan menganggarkan capex sebesar US$ 200 juta hingga US$ 225 juta. "Pinjaman asing, nilainya hingga US$ 100 juta," ujar Eddy Porwanto, Direktur Keuangan DOID kepada KONTAN, Selasa (23/1).
Sementara tahun lalu, anggaran capex DOID mencapai US$ 200 juta. Artinya, ada kenaikan 12% untuk anggaran tahun ini. Eddy mengatakan, nilai capex tahun ini lebih besar lantaran DOID ingin melakukan peremajaan atas sejumlah alat berat.
Hingga akhir 2018, ia menargetkan volume pengangkutan pengupasan tanah atau overburden removal mencapai 375 juta hingga 425 juta bank cubic meters (bcm). Angka ini naik 10% dibandingkan volume tahun lalu.
Eddy belum bisa merinci target pendapatan dan kinerja tahun ini. Namun ia yakin, laba sebelum pajak DOID akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan volume produksi. "Demikian juga untuk laba bersih," imbuh dia.
Eddy optimistis harga batubara yang membaik akan memoles kinerja keuangan DOID pada tahun ini. Ia memperkirakan, harga batubara masih akan bergerak di atas US$ 80 per ton. Hal ini berlangsung setidaknya hingga tahun 2019 mendatang.
Pada perdagangan Rabu (24/1), harga saham DOID turun 1,43% menjadi Rp 1.035 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News