kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delapan sektor jatuh, IHSG terseret ke zona merah


Jumat, 27 Januari 2012 / 09:40 WIB
Delapan sektor jatuh, IHSG terseret ke zona merah
ILUSTRASI. Pemerintah menganggarkan dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 sebesar Rp 627,96 triliun.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi mengikuti pergerakan mayoritas bursa regional. Pada hari Jumat (27/1) pukul 09.34 WIB, IHSG melemah 0,12%% ke posisi 3.978,82.

Koreksi delapan sektor saham menyeret jatuh indeks. Sektor industri dasar turun paling dalam yaitu 0,76%, diikuti sektor barang konsumsi yang jatuh 0,45%.

Sejumlah 43 saham tercatat telah terkoreksi, namun 52 saham masih bisa melaju di zona hijau. Sedangkan 79 saham lainnya masih diam di tempat.

Deretan saham yang terdepak ke posisi top losers MSCL, pagi ini, antara lain saham PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) yang turun 3,07% ke Rp 11.050. Kemudian, saham PT Astra International Tbk (ASII) yang melemah 1,34% ke Rp 77.300, dan saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang tergelincir 0,90% ke Rp 5.500.

Sementara itu, beberapa saham yang masih mampu menempati posisi top gainers MSCL, yaitu saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang maju 1,33% ke Rp 3.800, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik 0,68% ke Rp 3700

Kepala analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyebut, setelah kemarin menguji resistance 3.975-3.985, maka hari ini, IHSG diperhadapkan dengan bursa regional yang kurang tenaga. Sebagaimana bursa regional yang hanya bergerak bervariasi pada kisaran sempit, IHSG pun bakal mengalami hal yang sama.

Satrio memperkirakan, IHSG akan bergerak bervariasi di kisaran 3.950 - 4.000. Pasar masih wait and see, sambil menunggu perkembangan dari bursa regional. "Jika, terdapat sinyal negatif di bursa regional, sebaiknya waspada akan munculnya tren turun," prediksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×