Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/6). Namun, debut perdana perusahaan investasi milik Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno di bursa saham tak menggembirakan.
Harga SRTG langsung terjungkal dan menduduki jajaran top losser. Kemarin, harga SRTG terpangkas 17,27% ke Rp 4.550 dari harga IPO yang Rp 5.500 per saham.
Presiden Direktur SRTG, Sandiaga S Uno menanggapi penurunan ini sebagai hal wajar. Alasannya, pasar saham sedang bergejolak.
Sebagai catatan, kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 3,82% menjadi 4.587,73, setelah berhari-hari sebelumnya turun.
Nah, setelah masuk bursa, SRTG menargetkan bisa menjaga pertumbuhan pendapatan di atas 30% per tahun. Tahun lalu, pendapatan Saratoga sebesar Rp 2,35 triliun.
Untuk mencapai target itu, SRTG akan memperbesar investasi di bisnis makanan. Emiten ini menganggarkan dana ekspansi Rp 5 triliun untuk tiga tahun ke depan. "Paling tidak, dalam tiga tahun ke depan portofolio konsumer di atas 50%," ujar Sandiaga.
Presiden Direktur PT Indo Premier Securities, Moleonoto The, yakin, harga SRTG akan kembali naik. Sebab, jumlah investor yang menyerap IPO SRTG mencapai 549 investor dan mayoritas asing. "Jatah ritel 10%," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News