kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

DAYA bidik pendapatan tumbuh 20%


Selasa, 28 Juni 2016 / 15:57 WIB
DAYA bidik pendapatan tumbuh 20%


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ketujuh di tahun ini. Perseroan memiliki sejumlah agenda ekspansi dan berharap di akhir tahun ini bisa mengantongi kenaikan pendapatan sebesar 20% dibandingkan tahun lalu.

Dengan target tersebut, artinya DAYA membidik pendapatan sebesar Rp 230,4 miliar. Sepanjang 2015, pemilik gerai Watsons yang menjual produk kesehatan dan kecantikan ini mencetak pendapatan sebesar Rp 192 miliar, naik 17,7% year on year (yoy).

Perseroan melepas 478,04 juta saham atau 23% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Initial Public Offering (IPO). Sehingga, DAYA meraih dana segar sebesar Rp 86,04 miliar dari hajatan tersebut. PT Trimegah Securities Tbk bertindak sebagai penjamin pelaksana efek.

Sukarnen Suwanto, Direktur Keuangan DAYA mengatakan, tahun ini, perseroan menargetkan bisa membuka 20 gerai baru Watsons dan mencari peluang di luar Pulau Jawa. Dana ekspansi yang dibutuhkan untuk pembangunan gerai itu berkisar Rp 20 miliar.

Dalam waktu dekat, DAYA akan membangun gerai Watsons di Bali. Gerai ini rencananya tidak akan berada di dalam mal seperti gerai-gerai yang ada saat ini. "Potensi pasar ritel masih besar, sehingga, kami optimistis bisa meraih pendapatan yang tinggi," ujar Sukarnen di Jakarta, Selasa (28/6).

Menurutnya, target pertumbuhan pendapatan DAYA masih realistis. Pasalnya, Compound Annual Growth Rate (CAGR) perseroan dalam tiga tahun terakhir sebesar 30%. Sementara itu, same-store sales growth (SSSG) perseroan di semester I 2016 diklaim tumbuh dua digit.

Meski demikian, perseroan masih mencetak kerugian sebesar Rp 26 miliar pada tahun 2015. Sukarnen mengatakan, dengan ekspansi gerai yang konsisten, DAYA diharapkan bisa mulai mencetak laba dalam dua tahun ke depan.

Selain untuk ekspansi, sebagian dana IPO juga akan digunakan untuk membayar seluruh utang perseroan dari HSBC sebesar Rp 29,14 miliar. Setelah pelunasan ini, ia yakin bisa mencetak profil keuangan yang lebih positif. Tahun lalu, perseroan memiliki total 46 gerai yang tersebar di Jakarta, Banten Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×