kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.325   -52,00   -0,32%
  • IDX 7.189   22,15   0,31%
  • KOMPAS100 1.048   2,44   0,23%
  • LQ45 815   0,41   0,05%
  • ISSI 225   0,62   0,28%
  • IDX30 426   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 504   -0,37   -0,07%
  • IDX80 118   0,05   0,04%
  • IDXV30 120   0,39   0,32%
  • IDXQ30 139   -0,17   -0,12%

Daya Beli Masyarakat Mengganjal Pertumbuhan Kinerja SIDO


Rabu, 18 Oktober 2023 / 20:52 WIB
Daya Beli Masyarakat Mengganjal Pertumbuhan Kinerja SIDO
ILUSTRASI. Sido Muncul (SIDO) tengah fokus memperkuat branding produk barunya di segmen jamu.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dinilai masih positif di tengah lesunya industri. Hal ini tercermin dari kinerja SIDO yang cenderung stabil hingga semester I 2023.

Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya mengatakan, prospek SIDO didorong ekspansi dalam penguatan produk. Adapun Sido Muncul tengah fokus memperkuat branding produk barunya di segmen jamu melalui Esemag dan makanan minuman dengan produk ready to drink (RTD).

"Langkah itu bisa menjadi sentimen positif untuk memperluas pangsa pasar SIDO dan meningkatkan pendapatan secara jangka panjang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (18/10).

Analis Panin Sekuritas Rizal Rafly memandang positif upaya inovasi produk SIDO. Sebab, Sido Muncul juga telah menunjukkan rekam jejak penetrasi pasar yang kuat, dengan fokus berkembang ke luar Pulau Jawa, seperti ke wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Timur Indonesia.

Baca Juga: Kinerja Sido Muncul (SIDO) Diprediksi Cenderung Stagnan pada 2023

Keberhasilan penetrasi Sido Muncul terlihat dari pangsa pasar sebesar 43%, unggul dibandingkan pesaing terdekatnya yang hanya menguasai 19%. Hal tersebut juga didukung jaringan distribusi Sido Muncul yang luas dengan membawahi 109 sub-perwakilan dan distributor, beserta delapan sub-distributor dan berbagai cabang serta sub perwakilan melalui PT Muncul Mekar.

"Namun tahun ini SIDO masih menghadapi sejumlah tantangan dari adanya perubahan perilaku pelanggan serta lemahnya daya beli konsumen," kata Rizal.

 

Vanessa juga mengatakan bahwa usai pandemi, terjadi pergeseran alokasi belanja masyarakat terhadap produk kesehatan. Karenanya, dia memproyeksikan pertumbuhan yang cenderung mendatar untuk kinerja SIDO tahun ini dengan kisaran 1%-5%.

"Kami perkirakan pertumbuhannya flat to soft growth," kata Vanessa.

Terlepas dari daya beli, kedua analis meyakini prospek SIDO ke depan tetap positif. Vanessa mempertahankan rekomendasi buy SIDO dengan target harga Rp 725 per saham dan Rizal merekomendasikan hold SIDO dengan target harga Rp 690 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×