Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Sepanjang pekan lalu, mayoritas saham di bursa AS dilanda aksi jual. Bahkan, Standard & Poor's 500 Index membukukan penurunan bulanan terbesar dalam setahun terakhir. Rupanya, data tenaga kerja AS yang stagnan pada Agustus lalu memicu kecemasan bahwa perekonomian Negeri Paman Sam itu akan jatuh ke jurang resesi.
Asal tahu saja, sepanjang minggu lalu, indeks S&P 500 turun 0,2% menjadi 1.173,97. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 11.240,26. Kedua indeks acuan AS ini membukukan penurunan bulanan terbesar sejak Mei 2010 pada Agustus lalu.
Sejumlah saham yang pergerakannya ikut mempengaruhi bursa AS diantaranya: Bank of America dan JOMorgan Chase & Co masing-masing turun 4,4%. Selain itu, AT&T Inc turun 3,4% dan First Solar Inc turun 11%.
"Banyak sekali emosi yang bermain di pasar. Data pengangguran juga tidak mendukung. Saya belum siap mengatakan kalau perekonomian AS mengalami penurunan tajam, namun, dapat dipastikan kita mengalami perlambatan pertumbuhan dan hal itu sangat tidak baik bagi pasar saham," jelas Santa Fe, manager Thornburg International Value Fund.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News