kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Data tenaga kerja AS akan tekan rupiah


Kamis, 10 September 2015 / 22:10 WIB
Data tenaga kerja AS akan tekan rupiah


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Rupiah enggan melanjutkan penguatannya. Bahkan bukan tidak mungkin, tren pelemahan rupiah akan terus berlanjut.

Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) di depan mata uang emerging market terus terjaga menjelang keputusan suku bunga The Fed.

Data tenaga kerja AS akan menjadi sentimen pergerakan rupiah di akhir pekan.

Di pasar spot, Kamis (11/9) posisi rupiah melemah 0,5% ke level Rp 14.332 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga menunjukkan pelemahan rupiah sebesar 0,7% ke level Rp 14.322 per dollar AS.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pelemahan rupiah turut terseret oleh turunnya bursa saham baik dalam negeri maupun bursa saham Jepang dan China.

"Sentimen dari luar negeri masih seputar spekulasi kenaikan suku bunga The Fed dan perlambatan ekonom idi negara berkembang," ujar Agus.

Menurut Agus, rupiah kemungkinan dapat kembali bergairah setelah paket stimulus jilid II diumumkan pada akhir bulan ini.

"Paket stimulus pertama gagal menuai respon positif, harapannya paket stimulus kedua akhir bulan nanti lebih jelas," imbuhnya.

Di samping itu, realisasi belanja infrastruktur pemerintah yang belum juga dikebut menjadi tekanan lain pada pergerakan rupiah.

Di akhir pekan ini, Agus menduga pergerakan rupiah akan turut terkena imbas data unemployment claim AS secara mingguan.

Menurut prediksi jumlah pengangguran AS akan berkurang sebesar 3.000 menjadi 279.000 dari sebelumnya 282.000.

"Kalau hasilnya sesuai atau lebih rendah maka rupiah dapat semakin melemah karena tertekan penguatan dollar AS," papar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×