Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Bursa China kembali memerah pada transaksi perdagangan hari ini (15/7). Dengan demikian, bursa saham Negeri Panda ini sudah mengalami penurunan selama dua hari terakhir.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.30 waktu Tokyo, Shanghai Composite Index tergerus 2,4%. Sementara indeks saham-saham China di Hong Kong turun 1%.
Rupanya, pertumbuhan ekonomi China di kuartal II yang melampaui ekpekstasi pelaku pasar belum bisa menjadi katalis positif bursa China. Asal tahu saja, data yang dirilis pemerintah China menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Negeri Panda itu tumbuh 7% pada kuartal kedua dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi China turun menjadi hanya 6,6% dan menjadi tingkat pertumbuhan ekonomi terendah sejak 2009. Penyebabnya antara lain lemahnya pasar properti dan anjloknya tingkat produksi manufkatur.
Namun, Beijing sudah merilis sejumlah kebijakan stimulus di tengah perlambatan tersebut.
"Data PDB yang lebih baik dari konsensus merefleksikan kenaikan yang tidak stabil pada aktivitas sektor finansial yang hanya akan berlangsung dalam jangka pendek," tulis Julian Evans-Pritchard, ekonom China Capital Economics di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News