kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Data ekonomi menekan kurs dollar Kanada


Rabu, 22 April 2015 / 19:10 WIB
Data ekonomi menekan kurs dollar Kanada
ILUSTRASI. PT XL Axiata (EXCL) mempertimbangkan untuk mematikan jaringan 2G secara bertahap.KONTAN/Baihaki/BTS/XL


Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rilis data ekonomi yang buruk membuat dollar Kanada keok di hadapan beberapa mata uang lainnya. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (22/4) pukul 16.40 WIB pergerakan EUR/CAD naik tipis 0,03% ke level 1,3187 dibanding penutupan hari sebelumnya.

Begitu juga dengan pasangan AUD/CAD yang naik 0,69% ke level 0,9535. Hanya USD/CAD yang melemah 0,51% di level 1,2217.

Putu Agus Pransuamitra, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan bahwa sebenarnya pasangan EUR/CAD bergerak konsolidasi. Keduanya sudah lama bergerak di dalam range harga yang sempit.

Hanya saja kekuatan tipis euro  lebih disebabkan oleh rilis data ekonomi Canada yang buruk. Sebelumnya Selasa (21/4) rilis data Wholesale Sales Canada bulan Januari 2015 tercatat menurun menjadi minus 0,4%. Angka ini berada di bawah prediksi yaitu 0,2%.

“Padahal sebelumnya, Bank Sentral Kanada menyatakan bahwa inflasi akan naik cepat,” kata Putu. Ini menjadi sentimen positif terhadap pergerakan dollar Kanada atau loonie. Namun nampaknya serangan data ekonomi yang tidak sesuai harapan pasar kembali menghempaskan CAD.

Sedangkan dari sisi EUR sebenarnya minim data ekonomi. “EUR terseret oleh permasalahan Yunani yang belum menemukan kesepakatan menjelang tenggat waktu di akhir bulan,” kata Putu. Jadi, pergerakan hanya mengikuti terpelesetnya CAD akibat rilis data ekonomi yang buruk.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×