kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Data ekonomi AS tekan emas turun 0,16%


Selasa, 08 September 2015 / 19:17 WIB
Data ekonomi AS tekan emas turun 0,16%


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga emas mengalami tekanan menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Penurunan data jobless claim Amerika Serikat (AS) menimbulkan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed semakin nyata.

Mengutip Bloomberg, Selasa (8/9) pukul 15.30 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa Commodity Exchange turun tipis 0,16% ke US$ 1.119,6 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Namun, selama sepekan emas turun 1,7%.

Harga emas sudah mencatat penurunan selama empat kali berturut-turut. Data ekonomi AS yang dirilis Jumat (4/9) pekan lalu menambah tekanan pada pergerakan harga emas. Jumlah pekerja AS pada Agustus 2015 bertambah 173.000, berada di bawah prediksi sebesar 215.000. Namun, tingkat pengangguran turun 5,1% atau yang terendah sejak April 2008. Tingkat upah juga mengalami kenaikan sebesar 0,3% atau lebih tinggi dari sebelumnya 0,2%.

Data tersebut menjadi pertimbangan The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga. Keputusan mengenai kebijakan The Fed akan diumumkan pada tanggal 17 September mendatang saat rapat FOMC. "Data tenaga kerja AS tidak memberikan petunjuk yang jelas mengenai kenaikan suku bunga The Fed sehingga dua kemungkinan masih bisa terjadi, yakni suku bunga naik atau turun," ujar Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.

Faisyal memperkirakan harga emas akan bergerak pada range sempit karena minimnya data ekonomi yang mempengaruhi pergerakan harga pekan ini. "Tampaknya, pasar akan lebih menantikan pertemuan FOMC," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×