Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menguat di tengah pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) setelah Federal Reserve berpandangan dovish.
Mengutip Bloomberg, Selasa (3/8), rupiah menguat 0,56% ke Rp 14.342 per dolar AS. Sementara, kurs referensi Jisdor menguat 0,65% ke Rp 14.362 per dolar AS.
Kepala ekonom BCA David Sumual mengatakan rupiah kembali menguat karena dolar AS masih bergerak flat. Dolar AS bergerak flat cenderung melemah karena terpengaruh sentimen negatif data ISM Manufacturing keluar lebih rendah dari proyeksi pelaku pasar dan data bulan lalu, di level 59,5 di periode Juli.
Senada, Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan penguatan rupiah masih terbantu oleh pelemahan dolar AS sejak pekan lalu. Selain itu, sikap hati-hati pelaku pasar dalam menantikan laporan non-farm AS di pekan ini membuat rupiah cenderung menguat.
Baca Juga: IHSG naik ke 6.130 pada Selasa (3/8), BBCA, ASII, KLBF paling banyak dibeli asing
Andian melihat penguatan rupiah sore ini juga berasal dari reaksi pelaku pasar yang positif dari laporan turunnya jumlah kasus baru Covid-19, meski jumlah tersebut masih di atas target pemerintah.
David memproyeksikan rupiah berpotensi melemah tipis secara teknikal di rentang Rp 14.320 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS. Sedangkan, Andian memproyeksikan rupiah di rentang Rp 14.250 per dolar AS-Rp 14.450 per dolar AS.
Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor menguat 0,65% ke Rp 14.362 per dolar AS pada Selasa (3/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News