kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Data dalam negeri solid, rupiah berhasil menguat 0,59% dalam sepekan


Jumat, 08 Oktober 2021 / 19:22 WIB
Data dalam negeri solid, rupiah berhasil menguat 0,59% dalam sepekan
ILUSTRASI. Rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis 0,04% ke level Rp 14.223 per dolar AS pada Jumat (8/10).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, Jumat (8/10) rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis 0,04% ke level Rp 14.223 per dolar Amerika Serikat (AS). Walau begitu, jika dihitung dalam sepekan terakhir, rupiah di pasar spot masih berhasil menguat 0,59%.

Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), hari ini rupiah ditutup di level Rp 14.225 per dolar AS atau menguat tipis 0,09%. Hal ini membuat dalam seminggu, mata uang Garuda ini berhasil menguat 0,62%.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, salah satu faktor utama yang mendorong penguatan rupiah pekan ini adalah rilis cadangan devisa Indonesia yang memecahkan rekor tertingginya sepanjang sejarah.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah tipis 0,04% pada Jumat (8/10) tapi menguat dalam sepekan

Adapun, pada akhir September 2021, cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 146,9 miliar. Angka tersebut melewati rekor sebelumnya pada akhir Agustus 2021 yang sebesar US$ 144,8 miliar. 

“Ini membuat rupiah punya posisi yang bagus. BI juga jadi punya amunisi untuk melakukan operasi stabilitas rupiah jika memang diperlukan,” ujar Nanang kepada Kontan.co.id, Jumat (8/10).

Menurut Nanang, hal tersebut menjadi modal berharga untuk rupiah menghadapi tapering yang berpotensi dilakukan pada bulan depan. Apalagi, data pengangguran AS sudah berada dalam tren penurunan, serta data nonfarm payroll yang diumumkan nanti malam juga berpotensi membaik. 

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat 0,09% ke Rp 14.225 per dolar AS pada Jumat (8/10)

Nanang mengatakan, data NFP diperkirakan akan tumbuh dari 235.000 pada bulan sebelumnya menjadi di kisaran 500.000. Hal ini diekspektasikan membuat The Fed tidak akan mengundur jadwal pemberlakuan pengurangan pembelian obligasi. 

Sementara untuk pekan depan, Nanang melihat respons pasar atas rilis data NFP akan jadi penggerak untuk rupiah. Ia memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.200 per dolar AS-14.280 per dolar AS.  

Baca Juga: IHSG melonjak 4,06% dalam sepekan ke 6.481 hingga Jumat (8/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×