Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pelemahan poundsterling terjadi karena data ekonomi Inggris yang terus memburuk. Kesempatan penguatan pun dimanfaatkan aussie.
Mengutip Bloomberg, Rabu (14/9) pukul 18.18 WIB pasangan GBP/AUD ikut terkikis 0,08% di level 1,7661 dibanding hari sebelumnya.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan pelemahan GBP/USD terjadi setelah rilis data sektor tenaga kerja Inggris yang variatif. Katalis positif datang dari upah tenaga kerja Inggris Agustus 2016 yang lebih baik dari ekspektasi pasar 2,1% yakni berhasil tumbuh 2,3%.
Serta tingkat pengangguran yang bertahan di level 4,9%. Hanya saja pada Agustus 2016 lalu terjadi penambahan angka pengangguran dari sebelumnya turun 3.600 orang menjadi tumbuh 2.400 orang.
“Pasar berkaca penuh pada data ini, artinya sudah dua hari beruntun data ekonomi Inggris buruk,” tutur Faisyal.
Akibatnya pandangan pasar akan ekonomi Inggris yang melambat pasca Brexit semakin terkonfirmasi. Imbasnya poundsterling pun loyo yang kemudian dimanfaatkan aussie untuk bergerak unggul.
Faisyal menduga Kamis (15/9) GBP/AUD punya kans untuk melanjutkan pelemahan. “Walau data sektor tenaga kerja Australia negatif tapi pasar akan menyoroti kebijakan yang akan diambil Bank of England pada rapat bulanannya,” analisa Faisyal.
Diprediksi arah kebijakan cenderung negatif dan itu bisa dimanfaatkan untuk aussie menguat lagi.
Memang BOE belum akan memangkas suku bunganya tapi diperkirakan akan terlontar pernyataan negatif dari Mark Carney mengenai prospek ekonomi Inggris ke depannya. Hal ini yang akan menjadi sorotan utama pasar.
“Penentunya dari rapat BOE, kalau positif justru akan mendongkrak keunggulan GBP atas AUD,” tutup Faisyal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News