Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memastikan bahwa kuartal I-2020 bisa meraih untung. Saat ini perusahaan sedang menyiapkan laporan resmi soal pendapatan dan laba bersih pada tiga bulan pertama di tahun ini.
Direktur KRAS Silmy Karim mengungkapkan, selama masa pandemi atau dua bulan lebih ini pihaknya masih tetap melakukan produksi. Namun memang permintaan pasar akan baja menurun. "Permintaan memang menurun sekitar 50%, permintaan baja turun akibat ekonomi" ungkap dia kepada Kontan.co.id, Minggu (17/5).
Baca Juga: Terima SE Menteri BUMN, Dirut Krakatau Steel Silmy: Kami siap operasi penuh!
Silmy menegaskan, dengan kembali dibuka pada 25 Mei 2020, pihaknya akan menjaga industri hilir dan industri pengguna agar supply chain berjalan dari hulu ke hilir serta industri pengguna.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020 Silmy menargetkan agar KRAS mampu memproduksi 5 juta-6 juta ton baja demi memenuhi keperluan baja dalam negeri.
Rinciannya 2 juta-3 juta ton diproduksi Krakatau Steel, dan 3,2 juta ton diproduksi Krakatau Posco. KRAS berharap dapat menghasilkan kinerja bottom line yang positif pada 2020.
Lantaran adanya wabah korona Silmy belum bisa berandai-andai apakah sesuai dengan target yang sudah dicanangkan atau tidak. "Nanti akan terlihat kuartal III-2020," ungkap dia.
Meski belum bisa memprediksi produksi, Silmy memastikan bahwa kuartal I-2020 KRAS meraih laba bersih. "KRAS untung pada Q1-2020, nanti di publish," tuturnya.
Berkaca dari kinerja kuartal I-2019, KRAS mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 62,32 juta atau sekitar Rp 884,6 miliar.
Baca Juga: Suntik Rp 149 triliun untuk BUMN, dukungan apa saja yang diberikan pemerintah?
Silmy mrnyatakan bahwa raihan keuntungan di kuartal I-2020 karena berbagai upaya. "Selama 18 bulan kami restrukturisasi internal, dan restrukturisasi utang," imbuhnya.
Selain itu juga, Silmy mengatakan, pihaknya melakukan perbaikan business proses, efisiensi, dan transformasi sehingga hasilnya sudah mulai keliatan. "Terpenting memang Q1-2020 belum terlalu kena Covid-19," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News