Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) telah mendapatkan restu dari para pemegang sahamnya untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham alias stock split. Aksi ini telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (16/1).
RUPSLB menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pasal 4 ayat 1 dan Pasal 4 Ayat 2 perusahaan sehubungan dengan rencana aksi korporasi tersebut. Para pemegang saham SAMF menyetujui stock split dengan rasio 1:2.
Melalui aksi korporasi tersebut, nilai nominal saham SAMF akan berubah dari sebelumnya Rp 100 per saham, menjadi Rp 50 per saham setelah stock split.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Targetkan Produksi Pupuk 700 Ribu Ton Tahun Ini
Direktur PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), Theresia Yusufiani Rahayu menjelaskan melalui stock split, modal dasar SAMF berjumlah Rp 1,74 triliun terbagi atas 34,8 miliar saham, masing-masing saham bernilai Rp 50.
"Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 10,25 miliar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 512 miliar oleh masing-masing pemegang saham," kata Theresia di keterbukaan informasi, Senin (20/1).
Theresia juga sebelumnya menyebutkan ada tiga alasan dan tujuan dilakukannya pemecahan saham, antara lain meningkatkan aksesibilitas dan investor, potensi peningkatan likuiditas dan memperkuat persepsi pasar.
Dengan harga saham yang lebih rendah setelah stock split, saham tersebut menjadi lebih mudah diakses oleh investor ritel yang mungkin sebelumnya belum mampu membeli saham dengan harga tinggi. Hal ini bisa memperluas basis investor.
Selain itu, bertambahnya jumlah saham yang beredar dan harga yang lebih terjangkau, volume perdagangan saham diharapkan cenderung meningkat.
Pada perdagangan Selasa (21/1), harga saham SAMF terbang 24,85% atau berada di level Rp 1.030 per saham. Secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini menguat 32,9%.
Tonton: Cuan 29,02% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (22 Januari 2025)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
