Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bersiap menggelar Penambahan Modal Tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement. ACST telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (2/5).
"Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya sejumlah 5 miliar lembar saham," ungkap Manajemen ACST dalam keterangan tertulis yang disiarkan pada Jumat (2/5).
RUPSLB juga memberikan wewenang kepada Direksi ACST dengan hak subtitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan aksi korporasi tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal.
Merujuk keterbukaan informasi pada Selasa (29/4), ACST berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Mewakili hingga 39% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam ACST.
Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) Transaksi Afiliasi Pinjam Rp 1 Triliun untuk Jadi Modal Kerja
Berdasarkan Surat Pernyataan tanggal 24 Maret 2025, PT Karya Supra Perkasa (KSP) telah menyatakan keinginannya untuk mengambil bagian sebanyak-banyaknya lima miliar lembar saham, dari saham-saham baru yang berasal dari saham portepel ACST. Adapun, KSP merupakan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 87,69% atas ACST.
Penyaluran dana dari hasil private placement ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan ACST. Sekaligus untuk memperbaiki kondisi keuangan ACST yang saat ini masih mencatatkan ekuitas negatif.
Penyaluran dana ini diperlukan untuk keperluan pendanaan pengembangan bisnis ACST. Pulihnya kondisi keuangan akan memudahkan ACST untuk memperoleh proyek-proyek baru dan fasilitas keuangan penunjang.
"Seiring dengan perbaikan kondisi keuangan dan posisi ekuitas akan memudahkan Persoran dalam mengikuti tender guna memperoleh proyek-proyek baru dan fleksibilitas dalam mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Bank maupun institusi keuangan lainnya," ungkap Manajemen ACST dalam keterbukaan informasi.
Tambah Direksi dan Komisaris
Selain RUPSLB, ACST juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (2/5). Ada lima mata acara yang dibahas dalam agenda tersebut. Salah satunya adalah pengangkatan direksi dan komisaris ACST.
Para pemegang saham mengangkat Putut Eko Bayuseno sebagai Komisaris, Lindawati Gani sebagai Komisaris Independen, serta Hasnanto Wahyudi sebagai Direktur. Berikut susunan direksi dan komisaris ACST yang berlaku hingga RUPST tahun 2027:
Jajaran Direksi ACST
Presiden Direktur : Idot Supriadi
Direktur : Soeharsono Tjatur Nugroho
Direktur : David Widjaja
Direktur : Tjatur Haripriambodo
Direktur : Hasnanto Wahyudi
Jajaran Komisaris ACST
Presiden Komisaris : Frans Kesuma
Komisaris : Iwan Hadiantoro
Komisaris : Vilihati Surya
Komisaris : Putut Eko Bayuseno
Komisaris Independen : Buntoro Muljono
Komisaris Independen : Lindawati Gani
Selain itu, para pemegang saham ACST juga menyetujui tidak adanya pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Asal tahu saja, ACST menanggung rugi bersih sebesar Rp 547,32 miliar pada tahun 2024.
Rugi bersih ACST melonjak 102,60% secara tahunan (year on year/yoy). Sebagai perbandingan, emiten konstruksi yang terafiliasi dengan PT United Tractors Tbk (UNTR) ini mencatat rugi bersih sebesar Rp 270,14 miliar pada tahun 2023.
Kerugian ACST bertambah ketika pendapatan mampu tumbuh. Sepanjang tahun 2024, pendapatan bersih ACST meningkat 35,47% (yoy) dari Rp 2,34 triliun menjadi Rp 3,17 triliun.
Selanjutnya: Program Mandiri Sahabatku Sasar PMI Penang untuk Tingkatkan Literasi Finansial
Menarik Dibaca: Simak 4 Emiten Dengan Cum Date Dividen Jatuh Hari Ini, Senin, 5 Mei 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News