Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah produk reksadana saham tergolong positif di awal tahun ini, tidak terkecuali Danareksa Mawar Fokus 10.
Berdasarkan data Infovesta Utama, Danareksa Mawar Fokus 10 memperoleh imbal hasil sebesar 7,58% secara year to date (ytd) di bulan Januari kemarin. Angka ini lebih besar ketimbang kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin dari Infovesta Equity Fund Index sebesar 3,56% (ytd).
Chief Investment Officer PT Danareksa Investment Management Edwin Michael Ridwan mengutarakan, sejak awal tahun lalu pihaknya telah mengubah pemilihan saham-saham untuk reksadana ini.
Alhasil, aset dasar dalam portofolio reksadana ini tak lagi terkonsentrasi pada saham-saham berkapitalisasi besar, melainkan juga dikombinasikan dengan saham-saham berkapitalisasi kecil hingga menengah atau small-medium cap.
Ia pun menyebut, saham-saham small – medium cap yang dipilih DIM cukup merepresentasikan skala besaran dari emiten yang bersangkutan. “Karena emitennya masih dalam kondisi bertumbuh, maka tingkat pertumbuhan labanya otomatis dapat lebih tinggi bila dibandingkan emiten-emiten yang sudah besar,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Jika merujuk pada fund fact sheet bulan Desember 2018, lima besar efek yang terdapat dalam produk Danareksa Mawar Fokus 10 memang masih dikuasai oleh saham-saham berkapitalisasi besar.
Di antaranya adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Sementara itu, DIM menerapkan pendekatan top-down atau pendekatan yang dimulai dari pandangan terhadap kondisi makroekonomi global dan domestik ketika menentukan sektor saham yang menjadi andalan bagi Danareksa Mawar Fokus 10.
Dari situ, DIM akan mencari sektor-sektor yang diuntungkan oleh tren makroekonomi yang terjadi. “Lalu kami mencari perusahaan-perusahaan terbaik dalam sektor tersebut untuk dibeli,” tambah Edwin.
Berdasarkan fund fact sheet per Desember, isi portofolio Danareksa Mawar Fokus 10 didominasi oleh saham-saham dari sektor keuangan sebesar 34,27% serta sektor barang konsumsi sebesar 28,79%.
Menurut Edwin, sektor keuangan diperkirakan akan memiliki kinerja apik sepanjang tahun 2019. Hal ini sejalan dengan potensi kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang didorong oleh masuknya dana asing ke Indonesia.
Ketertarikan investor asing tak lepas dari valuasi saham-saham Indonesia yang relatif murah dan pertumbuhan ekonomi yang mumpuni di antara negara emerging market lainnya. Ketika masuk ke pasar saham Indonesia, saham-saham yang pertama kali diincar oleh investor asing berasal dari sektor keuangan.
“Sebagian besar saham berkapitalisasi besar ada di sektor keuangan dan profitabilitas sektor ini relatif masih bagus di 2019,” kata Edwin.
Sementara itu, pemilihan sektor konsumsi disebabkan sektor tersebut akan diuntungkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang populis di tahun ini. Contohnya adalah peningkatan dana desa, bantuan sosial, dan lain sebagainya.
Edwin pun optimistis kinerja reksadana yang diluncurkan sejak 2010 tersebut masih akan tumbuh di waktu mendatang. Di akhir tahun nanti, reksadana ini ditargetkan memperoleh imbal hasil sekitar 15%-20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News