kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danareksa luncurkan reksadana pasar uang baru


Jumat, 17 Januari 2014 / 21:25 WIB
Danareksa luncurkan reksadana pasar uang baru
ILUSTRASI. Cari Tahu Tentang Sampah Luar Angkasa, Berikut Penjelasan dan Contohnya


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Tingginya tingkat suku bunga ini seakan jadi peluang bagi manajer investasi untuk menelurkan produk reksadana baru.

Salah satunya PT Danareksa Investment Management lewat produk baru dari jenis reksadana pasar uang bernama Danareksa Gebyar Dana Likuid II. Produk ini menjadi lanjutan produk Danareksa sebelumnya yaitu Danareksa Gebyar Dana Likuid.

Direktur DIM Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan peluncuran produk baru ini atas pertimbangan masih banyak investor potensial yang belum terserap pada reksadana pasar uang. Lanjutnya, banyak karakteristik investor di Indonesia yang gemar dengan skema investasi di deposito.

“Kita ingin beri kesempatan bagi investor seperti itu. Karena sama saja kita taruh dananya di deposito, sekaligus obligasi,” ujar Hari. Di luar Danareksa Gebyar Dana Likuid II, DIM juga punya dua reksadana pasar uang yaitu Danareksa Gebyar Dana Likuid dan Danareksa Seruni Pasar Uang II.

Kata Hari, antara Danareksa Gebyar Dana Likuid dengan Danareksa Gebyar Dana Likuid II tidak punya perbedaan signifikan. “Yang lama dijual lewat BCA. Kalau yang baru ini kita jual sendiri dulu. Tapi tidak menutup kemungkinan 1-1,5 tahun lagi baru lewat agen penjual,” ujar Hari.

Ia menargetkan hingga akhir 2014, Danareksa Gebyar Dana Likuid II bisa mengumpulkan dana kelolaan hingga Rp 1 triliun. Meski, produk ini belum secara resmi dipasarkan oleh DIM. Kata Hari, DIM baru akan menawarkan Danareksa Gebyar Dana Likuid II pada awal Februari nanti.

Terkait dengan adanya kemungkinan perubahan BI rate, Hari bilang calon investor Danareksa Gebyar Dana Likuid II tidak perlu khawatir portofolionya akan terkoreksi jika BI rate diturunkan. “Karena menurut aturannya, dana kelolaan reksadana pasar uang hanya boleh ditempatkan pada obligasi bertenor pendek, kurang dari setahun. Jadi perubahan BI rate tidak akan berpengaruh besar,” ujarnya optimistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×