Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
Peningkatan AUM terbesar dialami oleh reksadana Indeks yang juga diikuti oleh kinerja reksadana berbasis saham lain seperti reksadana saham dan reksadana ETF. Penguatan reksadana berbasis saham ditopang oleh penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama bulan Februari yang menguat sebesar 6,47%.
Sementara penguatan AUM reksadana pendapatan tetap didukung oleh peningkatan unit penyertaan sebesar 3,61%. Kinerja obligasi akhir-akhir ini dikhawatirkan dengan adanya tren kenaikan imbal hasil yang menyebabkan pelemahan pada kinerja obligasi khususnya pada obligasi pemerintah.
Kinerja obligasi pemerintah melalui Infovesta Government Bond Index (IGBI) dan kinerja obligasi korporasi melalui Infovesta Corporate Bond Index (ICBI) selama bulan Februari mencatatkan kinerja masing-masing sebesar -0,90% dan 0,44%.
Meskipun reksadana berbasis pendapatan tetap mengalami penguatan selama bulan Februari, namun investor tetap perlu memperhatikan bahwa tren penguatan reksadana berbasis pendapatan tetap hingga akhir tahun 2021 cenderung terbatas.
“Hal ini tidak terlepas dari tingkat suku bunga acuan yang sudah berada di level yang rendah dan adanya ekspektasi pemulihan ekonomi. Investor pun kembali mempertimbangkan berinvestasi pada jenis reksadana yang diuntungkan dengan kembali pulihnya aktivitas perekonomian, seperti reksadana berbasis saham,” tulis Infovesta Utama.
Selanjutnya: IHSG masih moncer, reksadana saham catatkan kinerja paling apik pekan kedua Maret
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News