Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan eksternal yang mendera pasar obligasi dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan nilai kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) menyusut.
Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, sepanjang bulan ini, jumlah dana asing di SBN telah berkurang sebesar Rp 10,31 triliun menjadi Rp 848,48 triliun per 26 April 2018.
Analis Obligasi BNI Sekuritas, Ariawan menilai, tergerusnya nilai kepemilikan asing di pasar obligasi lebih dikarenakan faktor eksternal berupa kenaikan imbal hasil US Treasury. Sebab, jika dihitung secara year to date, investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 12,33 triliun hingga 26 April 2018. Artinya, investor asing masih memiliki kepercayaan terhadap solidnya fundamental ekonomi Indonesia.
Ariawan menjelaskan, selain disebabkan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS, tren kenaikan harga minyak dunia juga mempengaruhi pergerakan imbal hasil US Treasury. Pasalnya, harga minyak yang naik bisa memicu tidak terkendalinya laju inflasi AS. Untuk itu, antisipasi dilakukan dengan menaikan imbal hasil US Treasury.
Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar menambahkan, tren kenaikan imbal hasil US Treasury membuat volatilitas rupiah meningkat. Hal itu dianggap berdampak negatif bagi investor asing. “Investor asing cukup sensitif terhadap pergerakan rupiah,” katanya, Jumat (27/4).
Padahal, sebagaimana investor lokal, investor asing sebenarnya juga bisa memanfaatkan momentum koreksi harga Surat Utang Negara (SUN) akibat kenaikan imbal hasil US Treasury, untuk melakukan pembelian secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News