Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing terpantau masih mengalir ke pasar saham Indonesia. Diprediksikan dana asing masih akan terus masuk ke Indonesia.
Head of Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menilai dengan ekspektasi pemulihan ekonomi maka pasar Asia menjadi menarik. "Karena real yield (yield SNB - inflasi) masih positif, dibanding Amerika Serikat yang inflasi jauh lebih tinggi dari treasury yield-nya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (17/1).
Lanjutnya, di Indonesia sendiri kondisi kesehatan yang relatif baik dibandingkan dunia. Di samping itu, tingginya harga komoditas, terutama batubara membuat pendapatan pemerintah meningkat yang imbasnya pertumbuhan ekonomi lebih baik.
Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki menambahkan bahwa masuknya dana asing juga didorong dari beberapa katalis lainnya. "Stabilnya politik dan nilai tukar, serta kebijakan ekonomi pemerintah menjadi beberapa yang dipertimbangkan investor asing untuk masuk ke Indonesia," sebutnya.
Baca Juga: Asing Masih Catat Net Buy Rp 83 Miliar Saat IHSG Merosot, Ini Saham yang Diborong
Dengan masuknya dana asing, Yaki juga memproyeksikan dapat berimbas positif pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Menurutnya, dampak foreign inflow akan cukup besar terutama untuk mengangkat saham-saham bigcaps yang secara valuasi sudah murah dan pergerakan sahamnya masih lagging.
Namun, ada pula sentimen yang perlu diwaspadai, yakni apabila kasus omicron meningkat di Indonesia.
Menurut Wawan, dengan kasus kembali meningkat maka PPKM bisa kembali diperketat yang berdampak pada output ekonomi yang turun dan proyeksi pendapatan emiten juga turun. Sehingga, hal tersebut bisa memicu asing keluar seperti tahun 2020 di masa awal pandemi.
Baca Juga: IHSG Merosot 0,72% ke 6.645, Asing Banyak Menjual Saham-Saham Ini, Senin (17/1)
Kendati begitu, dia memperkirakan dampaknya ke IHSG tidak akan terlalu signifikan. Sebab, saat ini porsi investor lokal sudah lebih besar dari investor asing.
"Memang bisa ada koreksi pada IHSG tetapi saya tidak melihat bisa sampai di bawah 6.000 dan IHSG mampu bertahan di atas 6.600 hingga akhir tahun," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News