kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Dana asing sundul pasar saham


Selasa, 21 Maret 2017 / 07:38 WIB
Dana asing sundul pasar saham


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Investor asing menorehkan pembelian bersih di pasar saham Indonesia dalam 10 hari perdagangan secara berturut-turut hingga Senin (20/3). Total pembelian bersih pemodal asing mencapai Rp 6,75 triliun.

Sedang pembelian bersih selama Maret sebanyak Rp 6,89 triliun. Angka ini menutup torehan pada Januari dan Februari yang membukukan penjualan bersih. Pembelian bersih sepanjang Maret ini pun menyebabkan angka net buy secara year to date lebih tinggi ketimbang periode sama tahun lalu (lihat tabel).

Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo mengatakan, aksi net buy asing ini dipicu potensi kenaikan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s (S&P). "Ini merupakan antisipasi kita masuk investment grade," katanya ke KONTAN, Senin (20/3).

Aksi net buy asing juga dipecut kepastian kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed). Menurut Satrio, jika kedua faktor ini jadi sentimen positif, maka aksi net buy asing akan berlangsung cukup lama, sampai ada sentimen negatif yang muncul.

Info saja, sepanjang 2016, pembelian bersih asing mencapai
Rp 16,17 triliun. Tahun 2015, asing mencatat penjualan bersih Rp 22,59 triliun. Satrio memprediksi, pembelian bersih asing di 2017 akan melampaui 2016.

Pendorongnya, terutama antisipasi kenaikan peringkat Indonesia ke level investment grade. Pemicu lain adalah pembangunan infrastruktur di dalam negeri yang kembali bergulir. "Namun, ada isu Bank Indonesia mau menaikkan suku bunga acuan, di tengah kondisi ekonomi negara kita yang masih belum bagus. Makanya, kemarin net buy berkurang," ungkapnya.

Tapi, Satrio memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini akan melaju dengan support di level 5.100 serta resistance 5.950.   

Senada, Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menyatakan, kenaikan suku bunga The Fed sesuai dengan prediksi dan antisipasi pasar. Nilai tukar rupiah pun cenderung stabil. Faktor pendorong lain adalah aksi korporasi dari masing-masing emiten. Misalnya, belakangan pasar ramai oleh pembagian dividen final tahun buku 2016. Inilah salah satu penyebab ada perburuan saham-saham pembagi dividen. "Yang jelas, sepanjang mereka merasa nyaman dengan kondisi yang ada, net buy akan terus terjadi," ucap Reza.

Tapi, investor perlu mewaspadai pemilihan umum di beberapa negara Eropa. Pesta demokrasi ini bisa jadi sentimen positif kalau sesuai ekspektasi pasar.

Reza juga memproyeksikan, angka pembelian bersih asing tahun ini berpeluang melampaui raihan tahun lalu. Bahkan, dia menyebutkan, net buy bisa mencapai Rp 18 triliun-Rp 20 triliun. Dengan skenario optimistis, support IHSG tahun ini berada di kisaran 5.075-5.150 dan resistance 5.750-6.243. Sedang skenario pesimistis, support IHSG akan ada di rentang 5.000-5.050 dan resistance 5.250-5.300.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×