kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dalam sepekan, tiga saham Grup Bakrie ini bangkit dari level gocap


Jumat, 04 September 2020 / 16:17 WIB
Dalam sepekan, tiga saham Grup Bakrie ini bangkit dari level gocap
ILUSTRASI. Stasiun pengumpul batu bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kalimantan Timur. Tiga saham emiten Bakrie ini turun lagi setelah melesat di pertengahan pekan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan pekan pertama bulan September 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,78% ke level 5.239,85, Jumat (4/9). Dalam sepekan, IHSG telah melemah 2%.

Meski demikian, sejumlah saham emiten Grup Bakrie yang telah lama berdiam di zona gocap (Rp 50) justru mencatatkan kenaikan sepanjang pekan ini. Ketiga saham tersebut adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Hari ini, saham BUMI ditutup melemah 1,92% ke level Rp 51, setelah pada perdagangan Kamis (3/9) menguat ke level Rp 52. Meski demikian, harga saham emiten pertambangan batubara tersebut sempat melesat ke level Rp 54, yang merupakan level tertinggi BUMI hari ini.

Hal yang sama juga terjadi pada entitas anak usaha BUMI, yakni BRMS. Hari ini, saham BRMS ditutup melemah 1,92% ke level Rp 51. Sebelumnya, pada perdagangan Selasa (1/9), saham BRMS melesat ke level Rp 59, yang merupakan level tertingginya sejak awal tahun (year-to-date).

Baca Juga: Saham Bumi Resources Minerals (BRMS) bangkit dari level gocap, apa pendorongnya?

Sementara itu, saham ENRG turun hingga auto rejection bawah (ARB) sebesar 6,53% ke level Rp 59 per saham. Dibandingkan kedua saudaranya, saham ENRG boleh dibilang cukup aktif beranjak dari zona gocap. Pada perdagangan Selasa, saham migas ini melesat hingga 34% ke level Rp 67, yang merupakan level tertingginya dalam rentang satu  tahun.

Lantas, apa yang membuat saham-saham ini mulai beranjak dari zona gocap?

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, masing-masing saham ini memiliki faktor pendorong yang berbeda. Saham BRMS misalnya, terkerek karena sentimen Wexler Capital yang menambah porsi kepemilikan sahamnya di BRMS menjadi 20,82%. Adapun jumlah porsi saham Wexler di BRMS bertambah sebanyak 8,79 miliar dari sebelumnya hanya sebesar 6,10 miliar saham.

Penambahan porsi saham ini dilaporkan dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (1/9). Perubahan porsi kepemilikan Wexler terjadi per 10 Juli 2020 saat selesainya penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement BRMS dan konversi utang Wexler menjadi saham BRMS.

Baca Juga: Meski Cash Cost Turun, Bumi Resources (BUMI) Menderita Kerugian

Selain itu, naiknya harga emas juga menjadi katalis positif bagi saham BRMS karena ada potensi kinerja meningkat tapi harga sahamnya belum naik. “Hal ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan BUMI sebagai salah satu shareholder BRMS,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Jumat (4/9).

Untuk diketahui, entitas anak BUMI tersebut saat ini sedang mendiversifikasikan usahanya ke bisnis tambang emas, yakni tambang emas di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. Fasilitas produksi emas di Poboya yang dimiliki oleh BRMS telah memproduksi lebih dari 10 kg dore bullion di kuartal pertama 2020.

Harga komoditas batubara yang mulai menguat, lanjut Hendriko, juga menjadi katalis bagi saham BUMI, sehingga sempat membuat investor melirik ke saham BUMI. Hal ini juga menarik perhatian investor ke beberapa saham emiten lain yang berada di bawah naungan grup Bakrie seperti ENRG dan PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP). Hari ini pun, saham UNSP menguat 5,26% ke level Rp 100 di saat IHSG tergerus 0,78%.

Selanjutnya: Bursa Efek Indonesia (BEI) suspensi puluhan saham hari ini, ada apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×