kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Dahana Ekspansi Pabrik US$ 400 Juta


Senin, 30 Maret 2009 / 09:11 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ceruk bisnis bahan peledak mendorong produsen yang telah eksis melebarkan sayap usahanya. Adalah PT Dahana yang berencana membangun pabrik senilai US$ 400 juta di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik ini bakal memproduksi 300.000 ton amonium nitrat per tahun.

Pembangunan pabrik ini merupakan usaha patungan atau joint venture antara Dahana dan PT Suma Energi Nusantara. Rencananya, pabrik ini beroperasi pada 2011.

Dengan pabrik ini, Dahana menjadi produsen bahan baku bahan peledak terbesar di Asia. Dus, Dahan juga menargetkan akan menjadi pemasok bahan baku peledak ke Tentara Nasional Indonesia (TNI). Saat ini, Dahana sudah mengikat kontrak dengan PT Pupuk Kalimantan Timur sebagai pemasok amonium. “Kami sudah kontrak jangka panjang selama 25 tahun,” kata Harry Sampurno, Direktur Keuangan PT Dahana, akhir pekan lalu.

Saat ini, pembangunan pabrik tersebut sudah memasuki tahap konstruksi desain. Dahana memperkirakan, tahap ini akan selesai Agustus atau September 2009.

Sebenarnya, tahun lalu, Dahana memperkirakan investasi pembangunan pabrik ini mencapai US$ 550 juta. Hal ini seiring tingginya harga bahan baku baja. Namun, belakangan harga baja turun. Dahana pun menghitung ulang dan memperkirakan nilai investasi turun menjadi US$ 400 juta.

Sekitar 30% dari investasi sebesar US$ 400 juta itu berasal dari PT Suma. Sisanya, dari konsorsium perbankan pemerintah, seperti BNI dan BRI. "Tadinya, ABN Amro dan Deutsche Bank juga ikut, tapi kini masih belum karena kena krisis,” ujar Direktur Utama PT Dahana Tanto Dirgantoro.

Pabrik baru ini memang akan menggunakan teknologi dari Norwegia. Namun, menurut Dahana, pembangunan pabrik baru tersebut akan menggunakan produk dalam negeri, seperti baja yang dipasok PT Krakatau Steel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×