kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Curhatan investor di saham Bakrie yang merugi hingga ratusan juta rupiah


Sabtu, 23 Juni 2018 / 11:18 WIB
Curhatan investor di saham Bakrie yang merugi hingga ratusan juta rupiah
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu anggota forum investor ritel Forty.id menyatakan kekecewaannya dengan kinerja saham-saham Keluarga Bakrie. Pasalnya, dia mengalami kerugian hingga ratusan juta. Alhasil, hasil kerja keras selama 14 tahun yang diinvestasikan di beberapa saham Bakrie tak berbuah hasil. Sebaliknya malah berujung rugi.

Dia adalah Nely. Mantan kepala cabang salah satu bank swasta ini menginvestasikan hasil keringatnya di saham Bakrie seperti BITI, DEWA, ELTY, MTFN, BNBR, UNSP dan ENRG. Namun, karena aksi korporasi perusahaan-perusahaan tersebut, harga beberapa saham anjlok. Nely pun harus melepas saham UNSP dan ENRG di saat kondisi tengah berdarah-darah.

"Kami mencari uang siang malam, nabung kemudian diinvestasikan di pasar modal, harapannya bisa lebih makmur, biaya anak sekolah dan menjamin hari tua," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (22/6).

Namun nyatanya, Nely mengaku uangnya habis di pasar modal. Nilai investasi dia dan suami di saham-saham Bakrie yang semula mencapai Rp 1 miliar, kini hanya tinggal Rp 50 juta-an, sedangkan Rp 950 juta merupakan total kerugiannya sejak berinvestasi di saham-saham Bakrie sejak 2016.

Nely memaparkan, dari total investasinya di UNSP dan ENRG saja, dia sudah merugi sebanyak Rp 500-600 juta. Sedangkan sisa investasi yang masih bertahan saat ini, tinggal puluhan juta saja.

"Jadi saya bingung, kita di pasar modal mau investasi atau cari mati? Sedih banget. Saya benar-benar enggak bisa terima,"tegasnya.

Selain itu, Nely juga mempertanyakan kehadiran sekaligus peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini. "Kenapa tidak melindungi kami selaku investor? Mohon perhatiannya, sebelum semakin banyak yang dirugikan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×