Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Rizki Caturini
DENPASAR. Pasar modal punya andil cukup besar dalam distribusi cuan bagi masyarakat. Tahun lalu, total kontribusi pasar modal bagi masyarakat mencapai Rp 215,62 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kontributor terbesar berasal dari capital gain. Ini merupakan laba yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga atau efek, seperti saham, obligasi, di mana nilai jualnya melebihi harga pembelian. Tahun lalu, angkanya mencapai Rp 147,99 triliun, meningkat 15% dibanding tahun 2015.
Kontributor terbesar kedua berasal dari dividen lalu disusul oleh kupon atau bunga obligasi. Untuk dividen, kontribusinya mencapai Rp 39,85 triliun. Sementara, kupon obligasi sebesar Rp 27,78 triliun. "Angka ini akan terus tumbuh," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Sabtu (11/3).
Namun, pertumbuhan tersebut masih akan menghadapi banyak tantangan. Setidaknya, bursa lokal perlu tambahan minimal 30 emiten baru setiap tahun.
Tenaga kerja di industri pasar modal juga harus terus ditambah. Catatan saja, total Anggota Bursa (AB) saat ini sebanyak 114 perusahaan.
Dari angka itu, ada 86 underwriter di dalamnya, 8.965 WPPE dan 22.755 WAPERD. Jumlah ini perlu terus ditambah supaya distribusi kesejahteraan melalui pasar modal bisa menjadi lebih merata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News