kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cuaca panas,harga gas alam memanas


Senin, 16 Juni 2014 / 14:24 WIB
Cuaca panas,harga gas alam memanas
ILUSTRASI. Petir menyambar di langit Jakarta, Jumat (20/5/2022). BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih terjadi di beberapa wilayah di tanah air. ANTARA FOTO/Fauzan/foc.


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga gas alam mengalami kenaikan dalam enam minggu terakhir. Cuaca panas yang melanda Amerika Serikat (AS) membuat permintaan gas alam meningkat di tengah cadangan yang menipis.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (16/6) pukul 14.00 WIB, harga gas alam pengiriman Juli 2014 di New York Mercantile Exchange naik 0,92% menjadi US$ 4,783 per juta kaki kubik (mmbtu). Dalam sepekan, harga gas alam tumbuh 2,97%. Bahkan jika dibanding akhir tahun lalu, harga gas alam telah melonjak 15,39%.

Laporan dari Energy Information Administration (EIA) merilis data persediaan gas alam pekan lalu (11/6) turun 107 miliar kaki kubik (mmbtu). Penurunan ini
sebenarnya lebih rendah dibandingkan penurunan stok pekan sebelumnya 119 miliar kaki kubik (mmbtu), bahkan hasil pekan lalu juga lebih rendah dari ekspektasi para analis yakni sebanyak 111 miliar kaki kubik (mmbtu).

Analis Komoditas dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim, mengatakan, harga gas alam terus meningkat selama sebulan ini. Hal ini disebabkan oleh persediaan gas alam di AS menipis. Sedangkan negara AS bagian Barat dan Timur kini sedang dilanda musim panas, sehingga masyarakat membutuhkan gas alam sebagai pendingin ruangan.

"AS merupakan konsumen terbesar gas alam di dunia," kata Ibrahim.

Selain cuaca panas di AS yang membuat harga gas alam menguat, kekerasan yang terjadi di Irak juga menjadi penopang harga komoditas termasuk gas alam. Maklum, Irak adalah negara pengekspor segala jenis komoditas. Jadi, jika muncul permasalahan di Irak, maka jalur distribusi pengiriman barang ikut terhambat. "Dan kekerasan ini membuat harga gas alam menguat," ujar Ibrahim.

Secara teknikal, Ibrahim mengatakan, seluruh indikator mengindikasikan jika harga gas alam masih akan melanjutkan penguatan. Terlihat dari bollinger band 80% di atas bollinger tengah, moving average 70% juga berada di atas bollinger tengah. Indikator stochastik yang berada di area positif level 80% mengindikasikan masih akan terjadi penguatan lanjutan. RSI yang masih wait and see, dan Indikator MACD di area positif level 75%.

Ibrahim memprediksi harga gas alam akan menguat di US$ 4.722-4.816 per juta kaki kubik (mmbtu), sepekan ke depan. Hingga akhir tahun 2014, Ibrahim menduga harga gas alam ada di kisaran US$ 4.500-4.800 per juta kaki kubik (mmbtu).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×