Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tingkat penetrasi perbankan di tengah masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Setidaknya hal itu terungkap dari Consumer Survey Credit Suisse yang dilansir Senin, (17/1).
Dalam survei tersebut dari 1.559 responden di sepuluh kota di Indonesia, hanya 37% responden yang mengaku memiliki rekening di bank. Kendati demikian, Head of Research Credit Suisse Indonesia Arief Wana mengungkapkan, angka pertumbuhan rekening tabungan di Indonesia sebetulnya meningkat hingga 15%-20% selama kurun sepuluh tahun terakhir.
“Namun, tetap saja kurang dari 40% masyarakat Indonesia yang memiliki rekening di bank. Salah satu alasannya karena banyak orang yang tidak punya cukup uang untuk disimpan di bank,” ujar Arief.
Berkaca pada kondisi tersebut, Arief menilai sektor perbankan masih memiliki ruang yang lebar untuk berkembang. Hal ini seiring dengan potensi tumbuhnya pendapatan masyarakat sebagaimana keyakinan konsumen yang meningkat.
Menurut Arief jumlah rekening bank di Indonesia akan bertambah secara konsisten dalam 5-10 tahun mendatang. Namun, Arief belum dapat menyebut berapa potensi pertumbuhan yang bisa terjadi.
Informasi saja, selain di Indonesia Credit Suisse juga melakukan survei di China, India, Brazil, dan Arab Saudi. Merujuk survei tersebut terdapat perbedaan struktural yang substansial pada budaya menabung di seluruh negara berkembang yang menjadi lokasi survei.
China dan India menunjukkan budaya menabung yang kuat. Sementara di Brazil masyarakat cenderung lebih memilih belanja dibandingkan menabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News