kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

CPO terkoreksi seiring penurunan harga minyak


Rabu, 25 Januari 2017 / 19:24 WIB
CPO terkoreksi seiring penurunan harga minyak


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) melemah seiring koreksi pada harga minyak mentah dunia. Namun tren kenaikan permintaan diharapkan mampu mendukung harga CPO dalam jangka panjang.

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/1) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman April 2017 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 0,76% ke level RM 3.125 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.

Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, pelemahan harga CPO seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia. Di saat yang sama, pelaku pasar melakukan aksi jual sebelum bursa Malaysia ditutup pada tanggal 27 - 30 Januari lantaran perayaan tahun Imlek.

Kenaikan ekspor Malaysia gagal menahan koreksi pada harga CPO. Survei Kargo Intertek Testing Services merilis ekspor CPO Malaysia periode 1 - 25 Januari yang menunjukkan kenaikan sebesar 9,3% menjadi 924.282 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya. Ekspor terbesar ditujukan ke Eropa yakni 236.775 ton, disusul kawasan Asia Oceania sebesar 210.721 ton dan China 142.710 ton.

Demikian juga dengan pelemahan nilai tukar ringgit terhadap dollar AS yang yang gagal mengangkat CPO. "Harga komoditas saat ini memang sedang melemah sehingga CPO ikut tertekan," tutur Yulia.

Meski demikian, Yulia melihat peluang CPO menguat dalam jangka panjang masih terbuka jika didukung oleh kenaikan permintaan, seperti terlihat dari angka ekspor CPO Malaysia di awal tahun ini. Dukungan lain dapat datang dari potensi turunnya angka produksi. Hal ini menyusul bencana banjir yang terjadi di Malaysia.

Dari laporan kantor berita Bernama, 1.500 orang di Paham telah dievakuasi pada hari Rabu (25/1) lantaran banjir. Total penduduk Johor yang telah dievakuasi mencapai 8.000 orang. Johor termasuk dalam tiga wilayah perkebunan kelapa sawit terbesar di Malaysia.

"Prospek penguatan dollar AS dalam jangka panjang dengan kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump juga berpotensi melemahkan ringgit. Imbasnya akan positif ke CPO," lanjut Yulia. Ia memperkirakan pergerakan harga CPO pada kuartal pertama tahun ini akan berada di kisaran RM 2.850 - RM 3.500 per metrik ton.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×