Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) akan ditentukan oleh tingginya tingkat permintaan menjelang bulan Ramadan. Jika kenaikan permintaan tidak mampu mendorong harga kembali menguat, diperkirakan sampai akhir tahun nanti, harga CPO tetap berada dalam tren bearish.
“Kalau di kuartal II harga tidak bisa stabil di level RM 2.450, maka di kuartal III akan tertekan,” prediksi Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id, Senin.
Menurutnya, dengan tren pelemahan yang terjadi selama sepekan terakhir, harapan CPO hanya bertumpu pada permintaan menjelang Ramadan. Sejauh ini, MIDF Research telah memperkirakan selama periode tersebut permintaan akan tumbuh sekitar 5%.
Namun, sinyal cerah ini masih tetap dibayangi katalis negatif. Rencana kenaikan pajak impor India, kenaikan pajak ekspor Malaysia, kenaikan produksi dan pelemahan ekspor berpotensi menghadang laju penguatan. Kemungkinan yang akan terjadi adalah tarik menarik sentimen.
Meski sejumlah analis sempat memperkirakan pada 2018 harga CPO bisa bertengger di level RM 2.600 per metrik ton, tetapi ia melihat hal itu sulit terwujud. Kenyataannya harga justru semakin mendekati level RM 2.300 per metrik ton. Menurut Deddy, untuk saat ini belum ada sentiment positif yang cukup kuat untuk mengangkat harga.
“Kalau gagal naik saat Ramadan, harga bisa turun ke RM 2.300 per metrik ton,” katanya.
Mengutip Bloomberg, Senin (16/4) pukul 15.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2018 di Malaysia Derivatives Exchange turun 0,38% ke level RM 2.390 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News