kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Co-founder CryptoWatch: Lonjakan Bitcoin hanya sesaat


Kamis, 09 Januari 2020 / 23:18 WIB
Co-founder CryptoWatch: Lonjakan Bitcoin hanya sesaat
ILUSTRASI. People walk past a board with the logo of Bitcoin in a street in Yerevan, Armenia September 9, 2019. REUTERS/Anton Vaganov


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat tembus ke level US$ 8.400 per btc, lonjakan harga bitcoin tersebut dinilai hanya sementara. Selain itu, sentimen konflik AS dengan Iran hanya bersifat sementara bagi pergerakan bitcoin.

Christopher Tahir, Co-founder CryptoWatch mengungkapkan, isu memanasnya perang AS dan Iran hanya menjadi katalis sementara. Sentimen tersebut juga dinilai tidak cukup kuat untuk dijadikan penggerak harga bitcoin di 2020.

"Untuk itu, kenaikan tersebut hanyalah kenaikan sesaat dan belum ada dasar kuatnya. Kenaikan lebih dikarenakan adanya sebagian trader yang mengira isu perang bakal menjadi katalis kenaikan, dan ternyata tidak," kata Christopher kepada Kontan, Kamis (9/1).

Baca Juga: Harga bitcoin punya prospek positif di 2020

Dia menjelaskan, saat ini harga bitcoin masih berada dalam area penurunan, sehingga belum ada pertanda akan ada kenaikan dalam jangka panjang atau keberlanjutan.

Apalagi, menurutnya saat harga tidak bisa ditutup di atas level US$ 8.800 per btc, maka akan sulit untuk melanjutkan kenaikan saat ini.

"Saya melihat level US$ 9.600 per btc akan menjadi level resistance kuat tahun ini, denga level terdekat support di kisaran level US$ 6.400 per btc," jelasnya.

Namun, Christopher tidak menamoik bahwa tahun ini harga bitcoin masih berpeluang menyentuh level US$ 10.000 per btc. Syaratnya, pergerakan harga teknikal harus bisa menembus level US$ 8.800 per btc, jika tidak maka akan berat untuk mencapai level US$ 10.000 per btc.

"Saya melihat peluang harga menembus level US$ 8.800 per btc, semakin terbuka dan apabila ditembus maka menuju ke US$ 10.000 per btc, akan cenderung cepat pula," ujarnya.

Baca Juga: Pertumbuhan bisnis dinilai lambat, saham Broadcom turun

Hanya saja, Christopher mengungkapkan belum ada sentimen kuat yang bisa menggiring harga naik secara pasti. Ini karena, bergesernya fokus industri blockchain dari ICO.

Ditambah lagi, mulai memudarnya kepercayaan pelaku pasar saat ini menjadi salah satu penyebab tidak kuatnya kenaikan yang terjadi belakangan ini.

Meskipun begitu, investor masih memiliki peluang untuk membeli di harga lebih rendah, yakni di kisaran level US$ 7.500 per btc.

"Belum ada sentimen yang kuat secara fundamental, masih seputaran Halving saja," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×