Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten pertambangan mineral PT Cakra Mineral Tbk telah secara resmi mengajukan penawaran akuisisi 100% saham perusahaan batubara kokas asal Australia Cokal Limited pada 14 Agustus 2015 silam.
Corporate Secretary emiten berkode CKRA ini Dexter Syarief Putra mengatakan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Australia, untuk bisa mengakuisisi Cokal Limited, perusahaannya harus mengajukan bidder statement.
Lewat bidder statement itu, CKRA mengajukan 3 opsi akuisisi 100% saham Cokal Limited dengan nilai total transaksi A$75,45 juta.
Opsi pertama, akuisisi melalui transaksi tunai dengan nilai A$ 0,16 per lembar saham COkal. Opsi kedua, lewat opsi pertukaran saham atau swap share dengan 10.327 lembar saham COkal Limited untuk setiap lembar saham Cokal Limited.
Opsi ketiga, kombinasi antara pembayaran secara tunai dan swap share. "Opsi keempat, jika mereka menolak penawaran kami, maka kami tidak bisa berbuat apa-apa,"ujar Dexter Syarief Putra kepada KONTAN, Kamis (20/8).
Para pemegang saham Cokal Limited diberikan waktu paling lambat 14 hari untuk mempertimbangkan bidder statement tersebut dan memberikan jawaban dalam bentuk target statement. Para pemegang saham Cokal bisa memilih salah satu di antara opsi-opsi tersebut.
Sebelumnya, kepada Kontan, Dexter Syarief Putra mengatakan di antara para pemegang saham Cokal Limited, Platinum Partners, yang merupakan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan hingga 26% di perusahaan itu sudah menyatakan kesediaannya secara verbal untuk melepaskan saham mereka di Cokal.
Meski demikian, komitmen pasti pemegang saham Cokal baru bisa dinyatakan setelah ada bukti kecukupan dana atau proof of fund. "Harus ada kecukupan dana baru bisa konfirmasi mereka ingin opsi yang mana," tegasnya.
Menurut Dexter, perusahaannya menargetkan bisa mendapatkan persetujuan atas harga penawaran oleh Cakra hingga 90% saham perusahaan batubara kokas yang memiliki konsesi di Kalimantan itu. Karena jika 90% saham setuju untuk dilepas, berdasarkan undang -undang Australia sisanya 10% otomatis harus setuju dengan harga penawaran Cakra Mineral.
Namun jika tidak bisa mencapai target akuisisi 90% saham Cokal, Cakra mematok target antara 75% sampai kurang dari 90%. Akuisisi ini dilakukan dengan scheme arrangement.
Asal tahu saja, perusahaan mineral yang tercatat di bursa efek Indonesia Cakra Mineral berniat mengakuisisi 100% saham perusahaan yang tercatat di bursa efek Australia Cokal Limited. Kedua perusahaan telah menandatangani menandatangani perjanjian pelaksanaan penawaran atau disebut "Bid Implementation Agreement pada 29 April 2015 lalu.
Untuk merealisasikan akuisisi ini, Cakra Mineral bermaksud melakukan aksi right issue dengan target nilai sebesar US$ 113 juta. Bertindak sebagai standby buyer adalah PT Sinarmas Sekuritas.
Perusahaan berencana melakukan right issue dengan menggunakan buku Juni 2015 . Untuk itu saat ini, CKRA sedang melakukan audit atas kinerja laporan keuangan hingga Juni 2015. Jika buku Juni 2015 yang digunakan ia mematok target right issue sudah bisa digelar paling lambat Desember 2015.Namun, sebelum itu pihaknya masih harus melakukan pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan, karena aksi ini masih harus mendapatkan persetujuan OJK.
Sebelum digelar right issue terlebih dahulu akan diadakan rapat umum pemegang saham . Ia menargetkan RUPS bisa dilakukan pada Oktober 2015 untuk meminta persetujuan atas rencana right issue dan penggunaan dana hasil right issue itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
