kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.715   30,00   0,18%
  • IDX 8.367   -24,72   -0,29%
  • KOMPAS100 1.159   -1,24   -0,11%
  • LQ45 843   -2,18   -0,26%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 442   -1,53   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -0,87   -0,17%
  • IDX80 130   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 140   -0,19   -0,13%

Citi Percaya IHSG Bisa Tembus 9.250 Tahun Depan Didorong Belanja Fiskal


Rabu, 12 November 2025 / 05:35 WIB
 Citi Percaya IHSG Bisa Tembus 9.250 Tahun Depan Didorong Belanja Fiskal
ILUSTRASI. IHSG Masih Melemah-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (28/10/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 24,52 poin atau 0,30% ke level 8.092 pada perdagangan kemarin. Kendati sempat naik saat pembukaan ke 8.151,34, IHSG bergerak sideways dengan level terendah di 8.039,85. Kapitalisasi pasar tercatat Rp14.829 triliun. Berdasarkan data BEI, sebanyak 359 saham menguat, 324 melemah, dan 273 stagnan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/10/2025


Sumber: Bloomberg | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citigroup Inc. memperkirakan pasar saham Indonesia akan melanjutkan penguatannya dan bisa naik hingga 10% tahun depan. Citi percaya IHSG bisa mencapai level tertinggi baru, didorong oleh belanja pemerintah dan potensi penurunan suku bunga.

Menurut analis Citigroup, Helmi Arman dan Rohit Garg, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mencapai 9.250 poin dari posisi sekitar 8.363 poin pada Selasa (11/11). Rencana belanja pemerintah yang agresif dinilai akan mempercepat pertumbuhan ekonomi, sementara likuiditas yang membaik dan biaya pendanaan yang lebih murah akan mendukung pemulihan sektor perbankan melalui peningkatan kredit dan margin yang lebih sehat.

Tahun ini, IHSG sudah naik sekitar 18%, menjadikannya salah satu pasar dengan kinerja terbaik di kawasan Asia. Pada Jumat lalu, indeks bahkan menutup perdagangan di level rekor baru 8.394,59, tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Baca Juga: S&P 500 dan Nasdaq Turun Selasa (11/11), di Tengah Kekhawatiran Valuasi Saham AI

Citigroup menilai, percepatan belanja pemerintah serta peningkatan subsidi sosial dapat mendorong konsumsi rumah tangga, yang akan menguntungkan emiten sektor konsumer dan ritel seperti Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) dan Mayora Indah (MYOR).

Sementara itu, bank-bank besar seperti Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) berpotensi mendapatkan manfaat dari suku bunga yang lebih rendah.

“Meskipun masih ada tantangan struktural, kombinasi antara likuiditas yang lebih baik, belanja fiskal yang lebih besar, dan permintaan domestik yang kuat akan menjadi fondasi positif bagi pasar saham Indonesia,” tulis analis Citigroup dalam laporannya.

Namun, di sisi lain, nilai tukar rupiah justru melemah sekitar 3,5% terhadap dolar AS sepanjang tahun ini, menjadikannya mata uang dengan kinerja terburuk di Asia. Pelemahan ini dipicu oleh ekspektasi penurunan suku bunga, kekhawatiran terhadap independensi Bank Indonesia, serta kecemasan investor terhadap kondisi fiskalpemerintah.

Citigroup memperkirakan, rupiah masih akan tertekan dalam jangka pendek, karena Bank Indonesia lebih fokus mendorong pertumbuhan ekonomi dibanding menjaga stabilitas kurs, sementara neraca perdagangan Indonesia menghadapi tekanan akibat gangguan produksi di tambang Freeport-McMoRan Inc.

Selanjutnya: Harga Emas Naik, Data Ekonomi AS Diyakini Memperkuat Prospek Penurunan Suku Bunga

Menarik Dibaca: Jadwal Kumamoto Masters 2025, Empat Wakil Indonesia Berlaga Menuju Babak 16 Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×