Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih optimistis bisa mencapai target marketing sales tahun ini, meski dibayangi potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) di semester dua 2022.
Direktur Ciputra Development, Harun Hajadi, menyebut saat ini perusahaan tidak menjalankan strategi khusus. CTRA masih melakukan promosi seperti biasa, malah KPR bank masih menjadi andalan.
"Tapi jika inflasi menggila misalnya di atas 5,5% dan mata uang rupiah melemah banyak, maka kami harus memikirkan kembali marketing sales dan terutama review ulang untuk launching proyek barunya," jelas Harun kepada Kontan, Kamis (7/7).
Lebih lanjut, Harun bilang penjualan tahun ini masih bisa tumbuh dibanding tahun lalu. Namun dia melihat pertumbuhan ini kurang merata karena ada beberapa kota yang penjualanya belum maksimal.
Baca Juga: Sektor Properti Dihantui Kenaikan Suku Bunga, Intip Rekomendasi Sahamnya
Adapun penjualan yang menonjol masih berasal dari proyek-proyek di kota Jabotabek, Surabaya dan Medan.
Asal tahu saja, penjualan rumah tapak di Medan masih menjadi salah satu kontributor utama perolehan marketing sales perusahaan mencapai sekitar Rp 900 miliar.
"Kita masih optimistis target tahun ini tercapai dan juga percaya suku bunga tidak akan naik terlalu banyak karena inflasi kita masih dikelola dengan baik," ucap dia.
Baca Juga: Pandemi Belum Usai, Bisnis Sewa Kantor Diprediksi Baru Pulih Pada Akhir Tahun 2022
Pada kuartal pertama tahun ini, CTRA telah mengantongi pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp 1,9 triliun. CTRA memasang target marketing sales senilai Rp 8,2 triliun atau naik 10% dari 2021.
Adapun 90% penjualan CTRA hingga akhir Maret 2022 berasal dari segmen landed house. Rencananya, Ciputra Development meluncurkan 3 proyek baru yang belum ditentukan waktunya, lantaran masih menunggu kesiapan lahan dan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News