Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten properti yang telah mengeluarkan laporan kinerja di semester I-2020 mengalami tekanan di sisi pendapatan maupun laba bersih.
Pendapatan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 10,84% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2,8 triliun dan laba bersih turun 42,82% yoy menjadi Rp 169,51 miliar. Pendapatan pra-penjualan (marketing sales) CTRA juga turun dari Rp 2,4 triliun di semester I-2019 menjadi Rp 2 triliun di semester I-2020.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencetak penurunan pendapatan 43,67% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,97 triliun sedangkan laba bersih turun 64,65% yoy menjadi Rp 482,55 miliar. Sedangkan marketing sales PWON di semester satu ini tercatat mencapai sekitar Rp 500 miliar.
Baca Juga: Ekonomi turun, IHSG diramal menguat pada Kamis (6/8)
Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari menilai kondisi tersebut masih akan berlanjut. Di kuartal III-2020 tekanan di sektor properti masih akan stagnan tapi akan lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Pada kuartal ketiga, emiten akan mulai mengeksekusi strategi bisnis untuk menyiasati penjualan pada masa pandemi Covid-19. "Misal penjualan secara online yang mulai diterapkan CTRA dan SMRA terbukti berhasil menyumbang angka marketing sales atau dengan memberikan promo dan kemudahan bagi konsumen," jelas Ajeng, Rabu (5/8).
Selain itu, BI memprediksi Indeks Harga Properti Residensial akan turun pada kuartal kedua dan ketiga, terutama untuk rumah tipe kecil. Ekonomi yang berangsur membaik, pandemi mereda dan suku bunga kredit tetap rendah akan menjadi stimulus bagi perbaikan sektor properti.
Baca Juga: Sektor properti diprediksi sedikit pulih di semester II-2020
Ajeng memprediksi hingga akhir tahun 2020, pendapatan emiten sektor properti rata-rata akan terkontraksi 8%-15%, laba bersih turun kisaran 15%-25%. Beberapa emiten properti sudah memangkas target marketing sales dan memungkinkan persentase capaiannya akan membaik.
Melihat kondisi tersebut Ajeng merekomendasikan saham CTRA dan PWON. Alasannya, CTRA masih menyasar rumah dengan target end-users dan menengah ke bawah pada harga di bawah Rp 1 miliar, CTRA pun memiliki diversifikasi portofolio wilayah yang luas tersebar dari Sumatra hingga Sulawesi.
Sementara PWON memiliki diversifikasi produk yang lebih beragam dengan porsi penyokong dari recurring income yang besar. "Dua saham tersebut saya rekomendasikan dengan target harga masing-masingnya Rp 810 dan Rp 480," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News