Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kerugian sebesar US$ 21 juta pada kuartal IV-2020, padahal pada kuartal sebelumnya masih membukukan laba bersih US$ 18,9 juta.
Sementara dari sisi top line, pada kuartal IV-2020, MDKA mengalami penurunan pendapatan hingga 74,1% secara kuartalan menjadi US$ 25,3 juta seiring adanya insiden keretakan pada permukaan heap leach pad salah satu tambangnya yang menghambat aktivitas operasional.
Kondisi tersebut pun membuat penjualan emas MDKA turun 78% secara kuartalan menjadi 312,6 kg. Tapi di satu sisi, penjualan tembaga MDKA meningkat 21,4% secara kuartalan dan Average Selling Price (ASP) tembaga juga naik 13,4%, sehingga sedikit meringankan turunnya pendapatan MDKA.
Baca Juga: Aksi korporasi akan mendorong saham Saratoga (SRTG) makin atraktif
Semetara secara kumulatif, MDKA sepanjang 2020 mencatatkan pendapatan US$ 321,9 juta atau turun 19,9% year on year. Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo dalam risetnya pada 16 April 2021 menyebutkan, perolehan tersebut hanya memenuhi 91,6% dari proyeksi Ciptadana.
“Perolehan laba bersih MDKA yang sebesar US$ 36,2 juta atau turun 48,9% yoy, bahkan hanya memenuhi 50,3% dari perkiraan Ciptadana. Turunnya laba MDKA seiring dengan biaya perbaikan permukaan heap leach pad yang retak di mana memakan biaya hingga US$ 12 juta, belum lagi penyesuaian beban pajak sebesar US$ 7 juta semakin memengaruhi profitabilitas MDKA,” tulis Thomas dalam risetnya.
Pada akhir Maret 2021, manajemen MDKA mengeluarkan data yang menyebutkan per 31 Desember 2020, cadangan emas MDKA masih sebesar 32,8 juta ons dan 8,9 juta ton tembaga. Thomas menyebut, data tersebut mengungguli proyeksi Ciptadana di mana cadangan emas MDKA sebesar 28 juta ton ons emas dan 8,8 juta ton tembaga.
Lebih lanjut, Thomas mengungkapkan, walaupun pendapatan MDKA lebih buruk dari perkiraannya, ia masih mempertahankan proyeksi pendapatan MDKA ke depan. Ciptadana memperkirakan pendapatan MDKA pada tahun ini akan berkisar US$ 332 juta dengan laba bersih US$ 70 juta.
Oleh karena itu, Thomas masih mempertahankan valuasi SOTP MDKA sebesar US$ 5,8 miliar yang diterjemahkan menjadi target harga senilai Rp 3.900 per saham. Apalagi, ia menilai akan ada perbaikan pada segmen tembaga seiring dengan harga tembaga yang juga akan membaik. Hal tersebut juga didukung oleh prospek jangka panjang yang menguntungkan dan dengan ledakan manufaktur kendaraan listrik.
“Kami juga menjadikan MDKA sebagai top pick Ciptadana pada sektor metal. Kami pun memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp 3.900 per saham yang berarti punya potensi upside menguntungkan, yakni 76,5%,” imbuh Thomas.
Selanjutnya: Merdeka Copper Gold (MDKA) mengantongi laba bersih sebesar US$ 36,19 juta di 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News