Reporter: Yoliawan H | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China membuat gebrakan baru dengan menghentikan impor batubara dari Australia. Selain itu China pun melakukan pembatasan impor batubara menjadi 12 juta metrik ton. Menariknya aturan ini tidak berlaku bagi impor batubara dari Indonesia.
Kebijakan ini disinyalir akan memberikan berkah tersendiri bagi emiten batubara Indonesia. Pasalnya potensi penambahan permintaan akan terjadi.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suherman mengatakan, pihaknya tidak fokus hanya pada satu pasar saja termasuk China. Diversifikasi penjualan terus digalakkan.
"Porsi penjualan ke China tahun lalu sekitar 10%-11%. Ini bagian dari strategi PTBA untuk tidak bergantung pada satu pasar. Tahun ini, PTBA akan menambah pangsa pasar baru, seperti Thailand, Srilanka dan Jepang. India sudah menjadi market traditional bagi PTBA dalam beberapa tahun terakhir ini ," ujar Suherman kepada Kontan.co.id, Kamis (21/2).
Terkait penambahan ekspor ke China, PTBA masih akan melihat kondisi ke depan. Jika harganya bagus, peluang menambah pasokan ke China pasti ada.
Menurutnya, penjualan PTBA di tahun 2019 masih sesuai rencana yakni 27,5 juta metrik ton, naik 3 juta metrik ton dari tahun 2018 sebesar 23,8 juta metrik ton. "Di 2019 pasar domestik dialokasikan sebanyak kurang lebih 60% dan sisanya ke pasar eksport," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News