kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

China Longgarkan Larangan Impor Batubara Australia, Cek Dampaknya ke Emiten Tambang


Kamis, 05 Januari 2023 / 20:06 WIB
China Longgarkan Larangan Impor Batubara Australia, Cek Dampaknya ke Emiten Tambang
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). Menakar Dampak Pelonggaran Impor Batubara Australia ke China Terhadap Emiten Tambang.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA - Pemerintah China tengah mempertimbangkan melonggarkan larangan impor batubara Australia. Kebijakan ini akan berdampak pada perdagangan batubara Indonesia.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah China tersebut bukan menjadi ancaman besar bagi emiten batubara Indonesia.

"Emiten batubara Indonesia sudah mempersiapkan diri untuk mengembangkan hilirisasi & ekspansi ke berbagai bisnis," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (5/1).

Namun, Cheril mengatakan China merupakan importir batubara terbesar di Indonesia sehingga rencana tersebut akan memberikan tantangan bagi penjualan batubara Indonesia ke depan. 

Baca Juga: IHSG Anjlok Dua Hari Berturut-turut, Ini Pemicunya

Adapun prospek ke depanya, untuk jangka panjang pemerintah sudah mengarahkan untuk beralih ke energi baru terbarukan (EBT). Sehingga emiten yang akan bertumbuh atau berkembang adalah yang menerapkan ekspansi dari batubara ke energi hijau.

Cheril mengatakan harga batubara saat ini naik 120% secara tahunan. Namun, ketika melemah harga batubara akan tetap lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun terakhir sehingga masih ada ruang pertumbuhan bagi emiten batubara.

Sementara, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan dampak kebijakan China tersebut cukup signifikan, karena akan terjadi peralihan permintaan batubara ke Australia.

 

"Produsen dari Indonesia akan kehilangan sebagian konsumen dan harga batubara juga dapat terkoreksi dengan meningkatnya pasokan dari Australia," tuturnya.

Pandhu mengatakan emiten batubara akan berat ke depannya lantaran jika hanya mengandalkan dari tambang batubara dan harus mulai untuk mengembangkan lini bisnis lainya untuk meningkatkan kinerja.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Sektor Batubara yang Diramal Mengempis Tahun Depan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×