Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana People's Bank of China (PBoC) menggelontorkan stimulus guna menstabilkan ekonomi menjadi angin segar rupiah.
Mengutip Bloomberg di pasar spot, pukul 15:57 rupiah tercatat menguat 0,48% menjadi Rp 14.475 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat menguat 0,18% menjadi Rp 14.515 per dollar AS.
Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah menguat karena PBoC akan menggelontorkan stimulus untuk menstabilkan perekonomian China. "Kalau benar China menggelontorkan lagi stimulus pelaku pasar akan optimis bahwa rupiah bisa kembali stabil di Rp 14.300 per dollar AS," kata Ibrahim, Rabu (25/7).
Selain dari China, Ibrahim mengatakan pertemuan yang akan dilakukan AS dengan Eropa untuk membahas perang dagang, ia proyeksikan akan membawa pada kesepakatan win win solution.
"Kita tahu Eropa dengan AS merupakan mitra bisnis, mitra militer yang cukup solid, kesepakatan kemungkinan besar terjadi dan dollar AS jadi melemah," kata Ibrahim.
Rupiah berpotensi menguat dan dollar AS berpotensi melemah karena juga didukung kritikan Trump yang mengatakan penguatan dollar AS belum pada saat yang tepat dan dapat menurunkan target pertumbuhan ekonomi global di tahun ini.
"Kritikan tersebut buat pelaku pasar kembali mengoleksi mata uang yang melawan dollar AS salah satunya rupiah," kata Ibrahim.
Selagi kondisi permasalahan eskternal mereda, Ibrahim optimis rupiah bisa menguat. Ibrahim memproyeksikan rupiah pada perdagangan Kamis (26/7) bergerak direntang Rp 14.428 per dollar AS hingga Rp 14.393 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News