kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) Bidik Penjualan Naik 5% di 2023


Selasa, 23 Mei 2023 / 09:50 WIB
Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) Bidik Penjualan Naik 5% di 2023
ILUSTRASI. Charoen Pokphand (CPIN) targetkan kinerja konservatif di 2023


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menargetkan pertumbuhan penjualan 5% di tahun 2023. Target konservatif juga diterapkan perusahaan untuk laba bersih, yang hanya dibidik sama seperti tahun 2022, yang sebesar Rp 2,94 triliun.

Direktur Utama CPIN Tjiu Thomas Effendy mengatakan, target tersebut telah mempertimbangkan kondisi industri perunggasan pada kuartal I-2023 yang kurang mendukung kinerja perusahaan.

"Jika dilihat pada kinerja kuartal pertama memang kurang baik untuk industri peternakan , sehingga kami menargetkan di 2023 penjualan naik 5% dan kami akan mempertahankan profit di 2022 dan berharap dapat mencapai target tersebut," katanya di Public Expose, Senin (22/5).

Target kinerja keuangan tersebut diambil karena CPIN masih menghadapi risiko harga bahan baku dan harga jual akibat fluktuasi supply dan demand.

Thomas pun menilai, prospek bisnis unggas pada tahun 2023 masih cukup positif meski terdapat tantangan dari harga bahan baku yang tinggi.

Baca Juga: Ini Alasan Charoen Pokphand (CPIN) Tidak Membagikan Dividen

Di sisi lain, pemulihan konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mengimbangi lonjakan dari harga bahan baku.

"Kami melihat industri ini masih sangat menjanjikan,  di mana konsumsi masih rendah dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, sehingga kami optimistis industri ini akan memberikan prospek yang baik," jelasnya.

Lebih lanjut Thomas bilang, konsumsi unggas Indonesia masih memiliki ruang untuk bertumbuh dan harga jual ayam karkas di pasaran terpantau stabil dan tidak terlalu terdampak perkembangan harga komoditas.

Untuk menggenjot kinerja tahun ini, CPIN telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,7 triliun di tahu ini. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan realisasi belanja modal di tahun lalu yang capai Rp 2,7 triliun.

 

Thomas menjelaskan, belanja modal pada 2023 akan difokuskan pada pemeliharaan alat produksi untuk menjaga efisiensi. CPIN juga mengalokasikan dana untuk sejumlah proyek yang masih berjalan pada tahun ini.

Selain itu, ke depan CPIN akan melakukan beberapa strategi seperti melakukan efisiensi kinerja yang lebih ekstra dan menentukan harga jual yang compatible demi meningkatkan kinerja di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×