kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Chandra Asri tunjuk Toyo Engineering sebagai kontraktor EPC untuk pabrik baru


Minggu, 03 Juni 2018 / 13:00 WIB
Chandra Asri tunjuk Toyo Engineering sebagai kontraktor EPC untuk pabrik baru
ILUSTRASI. Ujicoba Produksi Pabrik Petrokimia Butadiene Indonesia


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), melalui entitas anaknya, PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), menunjuk Toyo Engineering Corporation dan Inti Karya Persada Tehnik, entitas anak TOYO Indonesia sebagai kontraktor teknis, pengadaan dan konstruksi (EPC) untuk pabrik metil tert-butil ether (MTBE) berkapasitas 127.000 ton/tahun dan pabrik Butene-1 berkapasitas 43.000 ton/tahun.

Menggunakan teknologi CDMtbe, hidrogenasi selektif BASF dan teknologi pemisahan butene-1 dari CB&I, pabrik-pabrik ini akan dibangun di areal kompleks petrokimia yang ada di Cilegon, Banten dan akan menjadi pabrik MTBE dan Butene-1 pertama di Indonesia.

Pabrik dengan total investasi mencapai US$ 114 juta ini diharapkan mulai berproduksi secara komersil pada kuartal ketiga tahun 2020. Toyo akan bertanggung jawab untuk sisi teknis dan peralatan yang diimpor, sementara Inti Karya Persada akan bertanggung jawab untuk perincian teknis, peralatan lokal dan konstruksi.

Dengan kapabilitas dan pengalaman kerja yang luas di Indonesia, Chandra Asri yakin Toyo dan Inti Karya Persada dapat menyelesaikan pekerjaan EPC dengan tepat waktu "Proyek ini memungkinkan kami untuk menciptakan nilai tambah dari produk sampingan, sembari mengamankan komponen kunci bahan baku untuk pabrik polyethylene kami,” ujar Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri, Minggu (3/6).

Pabrik-pabrik baru ini akan menyerap Raffinate-1, produk sampingan dari unit Butadiene yang sudah ada, untuk dijadikan bahan baku. Lewat pembangunan pabrik baru dan penyerapan produk sampingan ini, Chandra Asri berniat mengukuhkan diri sebagai sebagai komplek petrokimia yang paling terintegrasi di Indonesia.

Produksi dari MTBE akan dijual ke market pengolahan bensin, sementara Butene-1 akan digunakan untuk kebutuhan internal di pabrik polyethylene Chandra Asri. 

Sekadar catatan, CAP merupakan anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk (BRPT), merupakan perusahaan petrokimia Indonesia terbesar yang terintegrasi yang memproduksi olefins dan polyolefins.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×