Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tertekan sepanjang enam bulan pertama 2020. Emiten produsen bahan petrokimia ini membukukan kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 29,86 juta. Hal ini berbanding terbalik dengan torehan pada semester I-2019 dimana TPIA masih membukukan laba bersih hingga US$ 32,92 juta.
Pendapatan bersih Chandra Asri menurun 20,1% secara tahunan menjadi US$ 841,4 juta dari sebelumnya US$ 1,05 miliar. Penurunan penjualan ini sebagai akibat dari harga penjualan rata-rata produk yang lebih rendah menjadi US$ 777 per ton dari sebelumnya di kisaran US$ 996 per ton pada semester I-2019.
Bila dirinci, harga ethylene turun menjadi US$ 646 per ton dari sebelumnya US$ 906 per ton. Sementara harga polyethylene turun menjadi US$ 824 per ton dari sebelumnya US$ 1,170 per ton.
Baca Juga: Bank DBS Berikan Pinjaman USD 195 juta untuk Chandra Asri
Namun, Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan, volume penjualan TPIA masih relative stabil. Volume penjualan TPIA mencapai 1.082 kilo ton (KT) pada semester pertama 2020. Realisasi ini naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.058 KT.
Beban pokok pendapatan turun 7,4% menjadi US$ 852,6 juta, dari sebelumnya US$ 920,6 juta di di semester I-2019. “Sebagian besar karena harga naphtha yang lebih rendah menjadi rata-rata US$ 422 per metrik ton (MT), dari US$ 547 per MT, mencerminkan harga minyak mentah Brent yang lebih rendah,” ujar Suryandi saat paparan kinerja secara virtual, Senin (27/7).
Baca Juga: Realisasi pembiayaan utang sampai akhir Juni 2020 capai Rp 421,5 triliun