CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Cetak Rugi di Semester I-2022, Ini Penjelasan Sarimelati Kencana (PZZA)


Jumat, 02 September 2022 / 12:23 WIB
Cetak Rugi di Semester I-2022, Ini Penjelasan Sarimelati Kencana (PZZA)
ILUSTRASI. Gerai baru Pizza Hut milik PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA)


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) di semester I-2022 kurang menggembirakan. Emiten pengelola gerai Pizza Hut ini mencatat rugi bersih sebesar Rp 5,70 miliar di semester pertama lalu.

Padahal, di periode yang sama tahun lalu, Sarimelati Kencana masih mencetak untung Rp 31,52 miliar.

Corporate Secretary PZZA Kurniadi Sulistyomo menjelaskan, kerugian yang diderita perusahaan terjadi karena Sarimelati Kencana gencar membuka gerai baru di tahun ini. Bahkan di bulan Juni saja, PZZA membuka 13 gerai baru. Alhasil, total gerai baru yang dibuka pada semester I-2022 capai 40 gerai.

"Pembukaan outlet atau gerai baru tersebut membuat capex terserap, tapi penjualannya baru sehingga dananya tidak menutup saat ini. Kami yakin, pada 30 September, hasilnya akan lebih baik daripada yang sekarang," tegas Kurniadi kepada Kontan, Jumat (2/9).

Baca Juga: Hingga Tutup Tahun, Pizza Hut (PZZA) Targetkan Kelola 617 Gerai

Sebagai informasi, di semester I-2022, PZZA mencatat penjualan naik 3,58% secara tahunan menjadi Rp 1,74 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, penjualan PZZA sebesar Rp 1,68 triliun.

Penjualan segmen makanan tercatat sebesar Rp 1,64 triliun, sedangkan minuman mencatatkan penjualan sebanyak Rp 112,48 miliar.

Kerugian yang dialami PZZA juga berasal dari  kenaikan harga dari beberapa vendor bahan baku. Namun, PZZA memutuskan untuk tidak menaikkan harga dan masih menjual produk makanan dan minuman seperti harga tahun 2020.

Kurniadi bilang, PPN yang naik 1% tidak dianggap menjadi beban signifikan. Ia mengakui, beban paling besar memang jatuh pada pembukaan outlet baru.

Kurniadi enggan menyebutkan nilai investasi pembukaan gerai. Dirinya hanya merinci, untuk membuka 1 gerai membutuhkan dana miliaran dan perusahaan akan membuka lebih dari 40 gerai baru di tahun ini.

"Targetnya lebih dari 40 gerai, tapi kami tidak akan sebutkan berapa. Hingga Agustus, pembukaan gerai baru sudah mencapai 56 gerai. Kami hanya berpatokan dari budgeting," sambungnya.

 

Adapun mengenai serapan dana capex hingga kini, PZZA sudah menyerap dana sekitar Rp 300 miliar atau sebesar 55% dari alokasi dana capex tahun ini. PZZA sendiri juga berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan mengeluarkan varian makanan baru.

"Kami saat ini melihat bisnis kembali normal, kebijakan pemerintah juga lebih kondusif dengan pemberlakuan PPKM level 1 untuk Jawa - Bali. Kami masih melihat hasilnya dan akan dievaluasi sampai akhir tahun," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×