kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,52   -28,21   -3.04%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak rekor, IHSG rawan profit taking besok


Selasa, 23 Januari 2018 / 18:14 WIB
Cetak rekor, IHSG rawan profit taking besok
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Pada perdagangan Selasa (23/1), indeks ditutup di level 6.635,33, menguat 2,07% atau setara 134,80 poin.

Tercatat nilai pembelian bersih alias net buy investor asing di seluruh pasar sebesar Rp 573,64 miliar. Dihitung sejak awal tahun atau periode year to date (ytd), net buy asing sebesar Rp 4,36 triliun. Pembelian asing terbesar pada hari ini pada saham BMRI, disusul BBCA, BBRI, ASII, dan PGAS.

Sektor saham dengan penguatan terbesar adalah barang konsumsi yang naik 3,43%. Mengutip data RTI, penggerak indeks pada hari ini antara lain saham PT Harum Enegy Tbk (HRUM) yang naik 15,93% dan ditutup di harga Rp 3.130 per saham. Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga naik 8,91% ke harga Rp 2.690 per saham. Menyusul PT Bank Rakyat Indonesa Tbk (BBRI) yang sahamnya naik 7,40% ke harga Rp 3.920 per saham.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra melihat, indeks hari ini menyentuh level tertinggi tak lepas dari pergerakan investor domestik dan asing. Menurutnya, investor menyimpan ekspektasi earning yang lebih bagus di pasar saham Indonesia tahun ini. Ditambah lagi dengan kualitas bursa yang semakin bagus, sehingga mereka tidak ragu untuk masuk.

Namun, Aditya menduga, Rabu (24/1), ada kemungkinan aksi profit taking. Ia memperkirakan indeks akan turun dengan pergerakan di rentang 6.570-6.660.

“IHSG besok minim sentimen dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari dalam negeri belum ada lagi rilis data makro. Dari luar negeri, data terkait ekonomi Amerika Serikat (AS) baru akan ada pada Kamis dan Jumat,” jelas Aditya.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat, pergerakan IHSG secara teknikal berhasil melebihi target 161.8% FR yang berada di level 6.585. Beriringan dengan momentum serta pergerakan indikator RSI dan Stochastic yang berada pada jenuh jual dan berpotensi dead-cross.

Menurut Lanjar, dengan dibuka gap up dan bergerak signifikan hingga membentuk candle Marubozu, IHSG berpotensi terkoreksi jangka pendek. Ia memperkirakan rentang pergerakan IHSG berada pada level 6.525-6.650.

Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya EXCL, ICBP, JSMR, ISAT, LPPF, NIKL, AALI, ACES.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×