Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan kinerja yang memuaskan sepanjang kuartal pertama 2021. Emiten berkode PRDA itu mencetak kenaikan laba bersih hingga 289,4% year on year (yoy) menjadi Rp 243,5 miliar.
Analis Mirae Asset Sekuirtas Rizkia Darmawan mengungkapkan, pertumbuhan laba bersih yang signifikan ini didukung kenaikan omzet hingga 59,8% yoy menjadi Rp 625,5 miliar karena peningkatan kunjungan pelanggan baru. Adapun di kuartal pertama PRDA juga mencetak rekor jumlah total kunjungan dan jumlah tes tertinggi.
"Kami percaya, akan ada peningkatan omzet lebih lanjut dari tes terkait Covid, khususnya untuk tes D-dimer sehubungan dengan kasus pembekuan darah terkait dengan vaksinasi AstraZeneca," ungkap Rizkia dalam riset, Kamis (24/6).
Lebih lanjut dijelaskan, PRDA mampu meningkatkan efisiensi dan mempertahankan biaya operasional yang stabil sebesar Rp 197,8 miliar atau meningkat 0,9%yoy di kuartal pertama 2021. Angka ini dicapai dengan mengurangi biaya karyawan dan meningkatkan otomatisasi di laboratorium.
Baca Juga: Geser BBRI, Mirae Asset masukkan saham Prodia (PRDA) ke jajaran top picks bulan ini
Profit margin dan EBITDA juga dicetak lebih tinggi pada kuartal I 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Profit margin tercatat 25,4% dari sebelumnya 8,9%, sementara EBITDA tercatat 38,9% dari sebelumnya 16%.
Rizkia juga mengungkapkan, PRDA memiliki pangsa pasar sebesar 39,2% berdasarkan omset pada tahun 2019. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan menargetkan untuk mengembangkan 21 outlet lagi.
"Ini menunjukkan bahwa momentum pertumbuhan pendapatan yang didorong oleh volume dapat bertahan," imbuhnya. Apalagi, hal ini seiring dengan peningkatan kolaborasi dengan dokter dan rumah sakit untuk meningkatkan jumlah pelanggan rujukan, aplikasi mobile Prodia juga terus dikembangkan.
Baca Juga: Begini strategi Prodia (PRDA) yang berhasil kerek pendapatan 59,8% di kuartal I-2021
Rizkia mencermati, saat ini PRDA diperdagangkan pada P/E full year 2021, sebesar 13 kali (-1,07 SD dari P/E rata-rata 5 tahun). Dia pun menganggap valuasi PRDA tergolong murah karena pertumbuhan pendapatan yang kuat akan berlanjut di kuartal mendatang.
Sekadar informasi, hingga penutupan perdagangan Rabu (23/4) saham PRDA berada di Rp 4.460 per saham. Sejak awal tahun harga sahamnya tercatat telah menguat 37,54%.
Baca Juga: Kinerja mentereng, pendapatan Prodia (PRDA) melonjak 59,8% di kuartal I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News