Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten sudah mulai mengumumkan pembagian dividen tahunan sesuai dengan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar dalam sepekan belakangan. Salah satu indikator kinerja perusahaan yang membaik adalah perusahaan yang gemar memberikan dividen dari laba bersih yang dihasilkan.
Beberapa emiten yang baru saja mengumumkan rencana pembagian dividen yakni LPGI, AALI, BNGA, UNTR, POWR, TCID dan ANTM. Dividen yield menjadi salah satu yang harus diperhatikan dalam melihat saham apa yang cukup menarik untuk dikoleksi di momentum bagi-bagi dividen.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, dividen yield yang optimal di atas level 3%. Menurutnya, harga saham biasanya akan naik mengikuti besaran dividen yield. Namun ia menyarankan, bila investor mengincar dividen, maka investor bisa membeli saham pasca emiten melakukan pengumuman di RUPST.
“Jangan beli di hari cum date, tapi beli saat pengumuman dividen RUPST,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Rabu (24/4).
Dari saham-saham tersebut, pihaknya masih melihat saham BNGA dan UNTR yang paling menarik untuk dikoleksi berdasarkan dividen yield-nya. Selain itu, saham-saham ini juga masuk dalam kategori saham yang cukup likuid atau sering diperdagangkan.
“Jika melihat saham UNTR harganya sudah naik sekitar 4,35% dari besaran dividen yield yang diberikan,” ujar Chris.
Sekadar informasi, UNTR memiliki dividen yield saat ini sebesar 4,35%. Sedangkan BNGA memiliki dividen yield 2,50%.
Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, untuk besaran dividen yield yang optimal bisa di atas angka 2,5%. Dari saham-saham yang gemar membagikan dividen, Nafan masih menjagokan AALI, BNGA, PTBA dan UNTR.
“Harga saham bisa terus naik hingga cum dividen berakhir,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (24/4).
Harga saham menurutnya akan naik saat permintaan saham tersebut yang juga meningkat. AALI memiliki dividen yield sebesar 2%.
Asal tahu saja dividen yield adalah jumlah dividen per saham dibandingkan dengan harga saham saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News