Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (3/9/2025). Berdasarkan data RTI pukul 09.20 WIB, IHSG menguat 082% atau naik 63,84 poin ke level 7.865,42.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG akan berada dalam fase konsolidasi. Pada Rabu (3/9/2025), pergerakannya akan berada dalam rentang 7.688 – 7.910.
Potensi naik masih terbuka. IHSG ditutup di 7,801.59 dengan tren short term (Period 45) masih positif, ditunjukkan oleh r-squared 0.891 dan slope 25.91. Namun, Z-Score 1.61 menandakan harga relatif tinggi, rawan koreksi. Volume 349,701,422 lebih tinggi dari rata-rata 281,197,979, menunjukkan distribusi.
Critical level berada di 7,688, yang harus dipertahankan agar tren tetap bullish. Indikator teknikal melemah: MACD bearish, MFI 39.60 netral, RSI 31.40 mendekati oversold, dan CMO -37.20 menunjukkan dominasi seller. Level penting: support 7,746–7,688 dengan cut loss di 7,688. Jika bertahan, rebound menuju resistance 7,858–7,910 masih terbuka. Namun, jika 7,688 ditembus, risiko penurunan lebih dalam meningkat.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Melemah Rabu (3/9), Analis Rekomendasikan Empat Saham Pilihan
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Potensi kenaikan masih terbuka. Berdasarkan analisa teknikal saham PGEO.JK, dengan harga penutupan di IDR 1,465, indikator MACD menunjukkan sinyal negatif, mengindikasikan tekanan jual. MFI di 26.59 dan RSI pada 36.18 menunjukkan kondisi oversold, memberi potensi pembalikan, meskipun W%R (-25.08) dan CMO (-27.63) tetap menunjukkan tekanan jual. Volume transaksi lebih rendah dari rata-rata, mengindikasikan minat beli yang belum cukup kuat.
Dari sisi foreign flow, rata-rata foreign buy tercatat 7,722,790 lot, sementara foreign sell lebih besar di 13,472,659 lot, menunjukkan tekanan jual asing yang dominan. PVR di 2.76 menunjukkan volatilitas harga moderat, sementara VVR di 4.34 menandakan fluktuasi volume yang tinggi, mencerminkan ketidakpastian pasar. Dengan Support 1 di IDR 1,430 dan Support 2 di IDR 1,400, disarankan untuk menetapkan cut loss level di IDR 1,400. Resistance 1 di IDR 1,495 dan Resistance 2 di IDR 1,530 adalah level penghalang utama bagi kenaikan harga.
Pada awal perdagangan Rabu (3/9/2025), saham PGEO dibuka di level Rp 2.470 per saham.
Support : Rp 1.430 - Rp 1.400
Resistance : Rp 1.495 – Rp 1.530
Rekomendasi : Buy on weakness
2. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
Potensi kenaikan sementara terbatas. Saham RAJA.JK per 2 September 2025 ditutup di level 2,680,menunjukkan tekanan jual dengan MACD di bawah garis sinyal, MFI di 26,33 (oversold), dan RSI di 45,18 (netral). W%R di -20,98 dan CMO di -9,64 menegaskan potensi penurunan harga lebih lanjut. Aktivitas asing menunjukkan dominasi foreign sell rata-rata 4,88 juta saham, sementara foreign buy hanya 4,61 juta saham, menambah konfirmasi penurunan. Dari segi medium-term, r-squared 0,649 dan correlation 0,831 menunjukkan hubungan kuat dengan pasar. Beta 2,343 mengindikasikan volatilitas tinggi.
PVR (Price Volatility Ratio) sebesar 4,00 dan VVR (Volume Volatility Ratio) di 4,93 menunjukkan bahwa saham ini cenderung mengalami pergerakan harga yang besar, baik naik maupun turun, dengan volume yang relatif lebih rendah dari rata-rata (16,433,100 vs 47,173,997). Level Support 1 di 2,590 dan Support 2 di 2,510 adalah titik kritis, dengan level cut loss pada 2,510. Resistance 1 di 2,750 dan Resistance 2 di 2,840 menjadi target jika terjadi pembalikan arah. Tekanan jual asing yang dominan memperburuk prospek jangka pendek saham ini.
Pada awal perdagangan Rabu (3/9/2025), saham RAJA dibuka di level Rp 2.700 per saham.
Support : Rp 2.510 – Rp 2.590
Resistance : Rp 2.750 – Rp 2.840
Rekomendasi : Buy on weakness
3. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Potensi kenaikan masih terbuka. Pada 2 September 2025, saham ADHI ditutup pada harga 268, dengan indikator teknikal menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut. MACD di -5.8 dan garis sinyal -6.0 menandakan tekanan jual yang kuat. RSI di 30.37 dan MFI di 30.10 menunjukkan kondisi oversold, yang memberikan indikasi kemungkinan rebound, meskipun risiko penurunan masih ada. W%R di -39.25 dan CMO di 32.89 memperlihatkan dominasi jual, dengan sedikit momentum positif yang belum cukup kuat untuk membalikkan tren.
Dari sisi volatilitas, Beta di 1.333 menunjukkan saham ini lebih volatile dibandingkan pasar, sementara R-squared di 0.712 dan Correlation di 0.766 menunjukkan hubungan yang kuat dengan tren pasar dan pengaruh faktor eksternal. Z-Score di 1.06 menunjukkan kondisi stabil, namun penurunan lebih lanjut masih mungkin terjadi jika tren negatif berlanjut.
Aktivitas asing menunjukkan Average Buy sebesar 2.5 juta saham dan Average Sell sebesar 2.4 juta saham, dengan sedikit dominasi penjualan asing. PVR di 4.03 dan VVR di 15.92 mengindikasikan volatilitas harga dan volume yang tinggi. Level Resistance 1 berada di 274, Support 1 di 262, dengan cut loss level di 256 untuk melindungi dari kerugian lebih lanjut.
Pada awal perdagangan Rabu (3/9/2025), saham ADHI dibuka di level Rp 268 per saham.
Support : Rp 262
Resistance : Rp 274
Rekomendasi : Buy on weakness
Selanjutnya: Trump Sebut Militer AS Serang Kapal Narkoba Venezuela, 11 Orang Tewas
Menarik Dibaca: Teknologi Fotografi Xiaomi 13T Pro dengan Lensa Leica, Apa Bedanya? Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News