Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham BRPT, VALE, MBMA, Jumat (20/6)

Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ambrol ke bawah level 7.000. Pada akhir perdagangan Kamis (19/6), IHSG ditutup 1,96% atau turun 139,14 poin.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG pada Jumat (20/6) akan berada dalam tren menguat di rentang 6.959 - 7.048.

IHSG masih berada dalam tren naik moderat dengan slope 21.26 dan r-squared 0.806, menandakan arah kenaikan jangka pendek masih valid meski pasar tengah dilanda tekanan jual. Volatilitas tergolong tinggi (std. dev 1.29), dan beta 1.024 mencerminkan pergerakan IHSG cukup selaras dengan pasar secara umum. Level support kritis berada di 6,959, hanya –0.14% dari posisi saat ini, menjadi batas penting untuk menguji kekuatan buyer.

Sementara itu, resistance jangka pendek berada di 7,048 dan 7,090 atau sekitar +1.14% hingga +1.74%, menjadi potensi target jangka pendek bila terjadi rebound teknikal. Namun, indikator momentum menunjukkan kondisi oversold ekstrem. RSI turun ke 13.25, W%R –82.48, dan CMO –73.51, mengindikasikan tekanan jual sudah sangat intens. Dengan demikian, peluang technical rebound cukup terbuka, terutama jika support 6,959 bertahan, namun tetap perlu diwaspadai risiko breakdown bila tekanan jual berlanjut.

Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :

1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

Saham BRPT saat ini berada dalam tren naik yang sangat kuat, tercermin dari slope 33.11 dan r-squared tinggi sebesar 0.940, menunjukkan konsistensi tren jangka pendek dalam 30 hari terakhir. Volatilitas tergolong tinggi, dengan standard deviation 1.89, serta beta 1.330 yang menandakan sensitivitas tinggi terhadap pergerakan pasar. Level teknikal terdekat mencakup resistance di 1,540 dan 1,575 (potensi kenaikan 3.7% hingga 6.06%) serta support di 1,470 dan 1,435 (batas bawah –1.01% hingga –3.37%), membentuk area perdagangan jangka pendek yang cukup luas.

Rasio volatilitas harga dan volume yang tinggi (PVR 5.40; VVR 4.07) mengindikasikan pergerakan dinamis dan spekulatif yang perlu diwaspadai. Namun, meski tren naik masih kuat, indikator momentum seperti RSI 27.83, CMO –44.34, dan W%R –76.28 menunjukkan bahwa BRPT saat ini berada dalam kondisi oversold, mengindikasikan tekanan jual yang dalam. Dengan kombinasi tren yang kuat namun momentum melemah, saham ini berpotensi mengalami pantulan teknikal bila mampu bertahan di atas support 1,470. Cut loss level di 1,430.

Support : Rp 1.470

Resistance : Rp 1.575

Rekomendasi : Buy on weakness

2. PT Vale Indonesia Tbk (VALE)

Saham INCO menunjukkan tren naik kuat dengan slope sebesar 39.85 dan r-squared 0.731, menandakan konsistensi tren cukup terjaga. Volatilitas tergolong tinggi (std. dev: 1.10) dengan PVR 4.69 dan VVR 4.03, mencerminkan dinamika pergerakan yang agresif. Beta 0.856 menandakan pergerakan saham ini relatif lebih defensif terhadap IHSG. Harga saat ini berada di level support kuat 3,310, dengan area resistance terdekat di 3,440 (+3.93%) dan 3,500 (+5.74%), sedangkan support lanjutan ada di 3,250 (−1.81%). Level ini menjadi titik krusial untuk menentukan arah lanjutan dalam jangka pendek.

Dari sisi momentum, INCO saat ini berada dalam kondisi oversold ekstrem, terlihat dari indikator RSI 9.64, MFI 21.71, CMO –80.72, dan W%R –89.05. Ini membuka peluang technical rebound jika harga bertahan di atas 3,310 dan buyer mulai muncul. Namun, tekanan jual masih dominan sehingga konfirmasi volume menjadi kunci. Cut loss level di 3,240.

Support : Rp 3.250

Resistance : Rp 3.310

Rekomendasi : Buy on weakness

3. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

Saham MBMA menunjukkan tren naik moderat dengan slope 4.90 dan r-squared 0.732, menandakan ada kecenderungan arah positif namun masih rentan koreksi. Volatilitas tinggi terlihat dari PVR 7.26 dan VVR 10.65, menunjukkan pergerakan harga dan volume yang liar dan spekulatif. Beta 0.706 mengindikasikan MBMA cenderung defensif terhadap pergerakan pasar. Saat ini harga berada mendekati support penting di 424, sementara resistance berada di 444 (+3.26%) dan 454 (+5.58%).

Support lanjutan di 412 menjadi batas bawah yang perlu dijaga untuk menghindari breakdown lanjutan. Namun, indikator momentum menunjukkan kondisi oversold ekstrem: RSI hanya 4.81, MFI 7.01, CMO –90.37, dan W%R –80.83. Dengan tekanan jual sedalam ini, potensi technical rebound cukup tinggi, terutama jika support 424 dapat bertahan. Validasi volume akan menjadi kunci penguatan lanjutan. Cut loss level di 410.

Support : Rp 412

Resistance : Rp 444

Rekomendasi : Buy on weakness